Setiap tahun, di Amerika ada lebih dari satu juta orang terkena kanker kulit akibat paparan sinar UV. Penyakit ini memang lebih sering menyerang ras kulit putih, tapi bukan berarti kita aman. Ayo kenali ciri-ciri dan penyebabnya.
Di Amerika, sebagian besar kasus kanker kulit disebabkan oleh sinar UV, baik langsung dari matahari, maupun dari tanning bed yang sering digunakan orang-orang kulit putih untuk membuat kulit jadi berwarna kecoklatan. Namun sinar UV bukan satu-satunya penyebab kanker kulit, dan kita yang berkulit gelap pun tetap harus waspada bahaya ini.
Ada tiga jenis kanker kulit yang paling umum:
1. Basal Cell Carcinoma (BCC)
BCC adalah jenis kanker kulit yang paling sering terjadi, sel basal di bawah lapisan kulit terluar.
2. Squamous Cell Carcinoma (SCC)
Kanker kulit yang juga paling umum terjadi adalah SCC, yang biasa ditemukan di sel squamus. SCC mirip dengan BCC karena seringkali muncul di area yang terpapar langsung pada sinar UV seperti kulit wajah, kulit kepala, leher, tangan, lengan, dan kaki.
3. Melanoma
Melanoma termasuk jenis kanker kulit yang agak jarang, namun ini adalah yang paling berbahaya. Melanoma muncul di bagian bawah epidermis.
SIAPA SAJA YANG BERISIKO?
Semua orang tanpa terkecuali harus waspada terhadap bahaya kanker kulit. Tiga tipe kanker kulit di atas memang biasanya menjangkiti ras Kaukasia alias kulit putih, namun penyakit ini juga bisa menghampiri kita yang memiliki kulit lebih gelap. Kanker kulit umumnya disebabkan mutasi akibat paparan sinar UV, namun bisa juga dipengaruhi oleh faktor genetis maupun faktor lingkungan.
Beberapa faktor lain yang berisiko tinggi terkena kanker kulit adalah penyakit kulit seperti lupus dan lepra, luka bakar, bisul yang tak kunjung sembuh, terapi radiasi, trauma panas, ekspos terhadap arsenik, transplantasi organ, dan kondisi kulit genetis seperti albino.
APA CIRI-CIRINYA?
Selalu perhatikan kulit dan jalankan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi melanoma. Jika Anda menemukan tompel pada permukaan kulit, waspadai 5 hal berikut ini:
a: Asimetris -> bentuk tompel tak simetris, bagian kiri dan kanan berbeda.
b: Border -> batas pinggiran tompel tak rata dan bertekstur kasar
c: Color -> tompel memiliki warna yang bergradasi dan tak rata
d: Diameter -> besar tompel lebih besar dari diameter sebuah pensil
e: Evolusi -> tompel berubah-ubah dari segi ukuran, bentuk, atau warna
Jika Anda menemukan tanda-tanda di atas, segeralah hubungi dokter kulit. Yang juga harus diwaspadai adalah tompel yang terasa gatal, luka kecil yang terus menerus mengeluarkan darah dan tak kunjung sembuh, atau titik kecoklatan di tangan, kaki, atau di bawah kuku.
Aliyah Blogger
Minggu, 26 Juni 2011
Minggu, 19 Juni 2011
Kenapa laut berwarna biru....??
Siapapun tahu dan kamu tidak akan menyangkal kalo air yang murni itu tidak memiliki warna. Sama seperti kaca, Bening! Lantas mengapa air laut berwarna biru? And...langit juga berwarna biru?
bahwa warna biru itu berasal dari cahaya matahari yang memiliki panjang gelombang yang besar. Ketika memasuki atmosfir Bumi, panjang gelombangnya mengecil dan memencar. Panjang gelombang yang baru ini besarnya sama dengan panjang gelombang warna biru. Sebenarnya, peristiwa ini tidak berbeda dengan masuknya cahaya melalui prisma. Cahaya yang masuk bakal terbias menjadi beberapa warna utama: ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga dan merah. Warna ungu memiliki panjang-gelombang tertinggi, dan warna merah terkecil - sehingga muncul istilah ultraungu dan inframerah. So, bagaimana dengan air laut yang berwarna biru? Hal itu karena pantulan gelombang warna itu. Itulah sebabnya kenapa air di bak mandi anda kadang-kadang terlihat hijau atau biru atau putih. Cahaya matahari sebenarnya berwarna putih. Cahaya putih itu sendiri merupakan gabungan dari berbagai energi gelombang. Kenapa tampak kuning? Tak lain karena terbiasnya gelombang warna biru. Nggak percaya? Kamu bisa buktiin dengan cara berikut. Arahkan tiga buah lampu bewarna merah, biru dan hijau pada satu layar. Gabungkan dari kegita warna cahaya ini bakal menghasilak warna putih. Lalu coba matikan lampu biru, maka gabungan kedua lampu lainnya - merah dan hijau- akan menghasilkan warna kuning. Masih nggak percaya….lakukan percobaan sendiri
Sumber: http://id.shvoong.com/society-and-news/spirituality/1751888-kenapa-air-laut-itu-biru/##ixzz1Pn2Mxe8P
bahwa warna biru itu berasal dari cahaya matahari yang memiliki panjang gelombang yang besar. Ketika memasuki atmosfir Bumi, panjang gelombangnya mengecil dan memencar. Panjang gelombang yang baru ini besarnya sama dengan panjang gelombang warna biru. Sebenarnya, peristiwa ini tidak berbeda dengan masuknya cahaya melalui prisma. Cahaya yang masuk bakal terbias menjadi beberapa warna utama: ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga dan merah. Warna ungu memiliki panjang-gelombang tertinggi, dan warna merah terkecil - sehingga muncul istilah ultraungu dan inframerah. So, bagaimana dengan air laut yang berwarna biru? Hal itu karena pantulan gelombang warna itu. Itulah sebabnya kenapa air di bak mandi anda kadang-kadang terlihat hijau atau biru atau putih. Cahaya matahari sebenarnya berwarna putih. Cahaya putih itu sendiri merupakan gabungan dari berbagai energi gelombang. Kenapa tampak kuning? Tak lain karena terbiasnya gelombang warna biru. Nggak percaya? Kamu bisa buktiin dengan cara berikut. Arahkan tiga buah lampu bewarna merah, biru dan hijau pada satu layar. Gabungkan dari kegita warna cahaya ini bakal menghasilak warna putih. Lalu coba matikan lampu biru, maka gabungan kedua lampu lainnya - merah dan hijau- akan menghasilkan warna kuning. Masih nggak percaya….lakukan percobaan sendiri
Sumber: http://id.shvoong.com/society-and-news/spirituality/1751888-kenapa-air-laut-itu-biru/##ixzz1Pn2Mxe8P
Rabu, 11 Mei 2011
Gelombang Tali
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Disini kami berusaha menjelaskan tentang Apakah yang dimaksud oleh gelombang stasioner? dan Jenis dari gelombang stasioner beserta ciri-ciri gelombang stasioner.
pertama-tama apa itu gelombang?
Gelombang adalah akibat dari terjadinya berupa getaran dan ada yang merambatkannya. contoh air bak mandi yang tenang kemudian kita membuka kran air, lalu apa yang terjadi? air yang tenang akan muncul gelombang atau arus air.
Namun beda lagi apabila ada dua gelombang berjalan dengan frekuensi dan amplitudo sama tapi arahnya berbeda dan bergabung menjadi satu? nah, gelombang itu akan memiliki ampitudo yang berubah-ubah tergantung pada posisi inilah yang dinamakan gelombang stasioner
Jadi gelombang stasioner adalah gelombang superposisi dua gelombang berjalan yang amplitudonya sama, frekuensinya sama namun arahnya berlawanan
Lalu gelombang menurut arah rambat dan arah getarnya ada gelombang transversal. ada itu? itu adalah gelombang yang arah rambat tegak lurus pada arah getarnya. Semua itu akan saya bahas di makalah ini.
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelahari hubungan antara cepat rambat gelombang dengan tegangan tali.
BAB II
ISI
A. DASAR TEORI
1. Pengertian Gelombang
Gelombang didefinisikan sebagai energi getaran yang merambat. Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang berfikir bahwa yang merambat dalam gelombang adalah getarannya atau partikelnya, hal ini sedikit tidak benar karena yang merambat dalam gelombang adalah energi yang dipunyai getaran tersebut. Dari sini timbul benarkan medium yang digunakan gelombang tidak ikut merambat? padahal pada kenyataannya terjadi aliran air di laut yang luas. Menurut aliran air dilaut itu tidak disebabkab oleh gelombang tetapi lebih disebabkan oleh perbedaan suhu pada air laut. Tapi mungkin juga akan terjadi perpindahan partikel medium, ketika gelombang melalui medium zat gas yang ikatan antar partikelnya sangat lemah maka sangat dimungkinkan partikel udara tersebut berpindah posisi karena terkena energi gelombang. Walau perpindahan partikelnya tidak akan bisa jauh tetapi sudah bisa dikatakan bahwa partikel medium ikut berpindah. Besaran dalam gelombang adalah sebagai berikut ini:
Periode (T) adalah banyaknya waktu yang diperlukan untuk satu gelombang.
Frekuensi (f) adalah banyaknya gelombang yang terjadi dalam waktu 1 sekon.
Amplitudo (A) adalah simpangan maksimum suatu gelombang.
Cepat rambat (v) adalah besarnya jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu.
Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam 1 periode. Atau besarnya jarak satu bukit satu lembah.
Persamaan Gelombang:
Atau
2. Jenis-Jenis Gelombang
a. Gelombang longitudinal
Selain gelombang transversal, terdapat juga gelombang longitudinal. Jika pada
gelombang transversal arah getaran medium tegak lurus arah rambatan, maka pada
gelombang longitudinal, arah getaran medium sejajar dengan arah rambat gelombang.
Jika dirimu bingung dengan penjelasan ini, bayangkanlah getaran sebuah pegas.
Serangkaian rapatan dan regangan merambat sepanjang pegas. Rapatan merupakan
daerah di mana kumparan pegas saling mendekat, sedangkan regangan merupakan daerah
di mana kumparan pegas saling menjahui. Jika gelombang tranversal memiliki pola
berupa puncak dan lembah, maka gelombang longitudinal terdiri dari pola rapatan dan
regangan. Panjang gelombang adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau regangan
yang berurutan. Yang dimaksudkan di sini adalah jarak dari dua titik yang sama dan
berurutan pada rapatan atau regangan.
Salah satu contoh gelombang logitudinal adalah gelombang suara di udara. Udara
sebagai medium perambatan gelombang suara, merapat dan meregang sepanjang arah
rambat gelombang udara. Berbeda dengan gelombang air atau gelombang tali, gelombang
bunyi tidak bisa kita lihat menggunakan mata. Dirimu suka denger musik khan ? nah,
coba sentuh loudspeaker ketika dirimu sedang memutar lagu. Semakin besar volume lagu
yang diputar, semakin keras loudspeaker bergetar. Kalau diperhatikan secara seksama,
loudspeaker tersebut bergetar maju mundur. Dalam hal ini loudspeaker berfungsi sebagai
sumber gelombang bunyi dan memancarkan gelombang bunyi (gelombang longitudinal)
melalui medium udara. Mengenai gelombang bunyi selengkapnya akan dipelajari pada
pokok bahasan tersendiri.
Medium yang dilalui oleh gelombang hanya bergerak bolak balik pada posisi
setimbangnya, medium tidak merambat seperti gelombang. Gelombang bisa terjadi jika
suatu medium bergetar atau berosilasi. Suatu medium bisa bergetar atau berosilasi jika
dilakukan usaha alias kerja pada medium tersebut. Dalam hal ini, ketika usaha atau kerja
dilakukan pada suatu medium maka energi dipindahkan pada medium tersebut. Nah,
ketika getaran merambat (getaran yang merambat disebut gelombang), energi
dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain melalui medium tersebut. Gelombang tidak
memindahkan materi atau medium yang dilaluinya, gelombang hanya memindahkan
energi… perhatikan bahwa pembahasan kita sebelumnya berkaitan dengan gelombang
mekanik. Karenanya jika disebutkan gelombang maka yang saya maksudkan adalah
gelombang mekanik.
b. Gelombang transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah gangguannya (arah getarannya) tegak lurus terhadap arah merambat gelombang. Gambar gelombang transversal sebagai berikut :
Istilah-istilah dalam gelombang transversal :
Puncak gelombang adalah titik tertinggi pada gelombang (misal b dan f)
Dasar gelombang adalah titik-titik terendah pada gelombang (misal d dan h)
Bukit gelombang adalah lengkungan obc atau efg
Lembah gelombang adalah cekungan cde atau ghi
Amplitude (A) adalah nilai mutlak simpangan terbesar yang dapat dicapai oleh partikel (misal b b1 atau d d1)
Panjang Gelombang (λ) adalah jarak antara dua puncak berurutan (misal bf ) atau jarak antara dua dasar berurutan (misal dh)
Gelombang transversal merambat pada medium padat karena gelombang ini membutuhkan medium yang relatif kaku untuk merambatkan energi getarnya. Jika medium tempat merambat tidak kaku, partikel medium akan saling meluncur. Dengan demikian, gelombang transversal tidak dapat merambat dalam medium fluida (zat cair dan gas).
Gelombang transversal dapat diperoleh dengan menarik sebuah slinki dalam arah horizontal, kemudian menggetarkan ujung slinki ke atas dan ke bawah, energi getaran tersebut akan dipindahkan dari ujung yang satu ke ujung yang lain dan terbentuklah gelombang. Pada saat energi getaran berpindah, medium tempat gelombang merambat bergerak ke atas dan ke bawah sehingga gerak medium tersebut tegak lurus terhadap gerak gelombang.
Berdasarkan amplitudonya, gelombang dibedakan menjadi gelombang stasioner (gelombang diam) dan gelombang berjalan :
a. Gelombang Berjalan
Gelombang berjalan amplitudonya berubah-ubah. Jika salah satu ujung seutas tali terikat dan pada ujung yang terlepas disentakan naik turun, pada tali tersebut terlihat sebuah gelombang berjalan yang menuju ujung terikat. Amplitudo pada tali yang digetarkan terus menerus akan selalu tetap, oleh karenanya gelombang yang memiliki amplitudo yang tetap setiap saat disebut gelombang berjalan.
Misalkan seutas tali kita getarkan ke atas dan ke bawah berulang-ulang seperti pada Gambar disamping ini. Titik P berjarak x dart titik 0 (sumber getar), Ketika titik 0 bergetar maka getaran tersebut merambat hingga ke titik P,Waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk merambat dari titik o ke titik P adalah x / v dengan demikian bila titik 0 telah bergetar selama t detik maka titik p telah bergetar selama tP dengan
tp= t- x/v
Berdasarkan uraian diatas maka akan didapatkan persamaan simpangan gelombang, sebagai berikut:
y=A sin 2π/T t
Persamaan simpangan di titik P dapat diperoleh dengan mengganti nilai t dengan tp sehingga kita dapatkan hubungan berikut.
yp = A sin 2π/T (t- x/v)
A = amplitudo gelombang (m)
T = periode gelombang (s)
t = lamanya titik 0 (sumber getar) bergetar (s)
x = jarak titik P dari sumber getar (m)
v = cepat rambat gelombang (m/s)
yp= simpangan di titik P (m)
dalam hal ini gelombang memiliki dua kemungkinan dalam arah rambatannya, oleh karenanya perlu diperhatikan langkah sebagai berikut:
• Apabila gelombang merambat ke kanan dan titik asal 0 bergetar ke atas maka persamaan simpangan titik P yang digunakan adalah:
yp = A sin2π/T (t- x/v)
• Apabila gelombang merambat ke kiri dan titik asal 0 bergetar ke bawah maka persamaan simpangan titik P yang digunakan adalah:
yp = - A sin 2π/T (t- x/v)
'
Fase di definisikan sebagai perbandingan antara waktu sesaat untuk meninggalkan titik keseimbang (titik 0) dan periode. Dengan demikian fase gelombang dititik P dapat ditulis sebagai berikut:
φ= tp/T
= (t- x/v)/T φp = t/T - x/λ
= t/T- x/vT
Sehingga dihasilkan :
Sedangkan untuk mengukur besarnya sudut fase di titik P dapat dituliskan sebagai berikut:
θp = 2π φ_p
=2π (t/T- x/λ)
Beda fase antara dua titik yang berjarak X2 dan X1 dari sumber getar dapat dituliskan sebagai berikut:
Δφ = ( x2 - x1)/λ
Δφ = ∆x/λ
Nilai kecepatan dan percepatan gelombang di suatu titik dapat diketahui dengan menurunkan persamaan keduanya, sebagai berikut:
vp = 2π/T A cos 2π/T (t- x/v)
ap= - (4π2)/T2 A cos 2π/T (t- x/v)
Keterangan:
vp = kecepatan partikel di titik p (m/s)
ap = percepatan partikel di titik p (m/s2)
'Contoh soal:
Suatu gelombang berjalan memiliki persamaan y = 10 sin (0,8πt - 0,5;t) dengan y dalam cm dan t dalam detik. Tentukanlah kecepatan dan percepatan maksimumnya!
Pembahasan:
y=10sin(0,8 πt-0,5 πx)
v = dy/dt
v=(10)(0,8 π) cos (0,8 πt-0,5 πx)
nilai v maksimum bila cos (0,8 πt-0,5 πx)=1
b. Gelombang Stasioner
Adalah gelombang yang memiliki amplitudo yang berubah – ubah antara nol sampai nilai maksimum tertentu.
Gelombang stasioner dibagi menjadi dua, yaitu gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung terikat dan gelombang stasioner pada ujung bebas.
Seutas tali yang panjangnya l kita ikat ujungnya pada satu tiang sementara ujung lainnya kita biarkan, setela itu kita goyang ujung yang bebas itu keatas dan kebawah berulang – ulang. Saat tali di gerakkan maka gelombang akan merambat dari ujung yang bebas menuju ujung yang terikat, gelombang ini disebut sebagai gelombang dating. Ketika gelombang dating tiba diujung yang terikat maka gelombang ini akan dipantulkan sehingga terjadi interferensi gelombang.
Gelombang stationer (gelombang diam) atau gelombang berdiri terbentuk dari hasil interferensi dua gelombang yang mempunyai frekuensi dan amplitudo yang sama tetapi berlawanan arah.
1. UJUNG TERIKAT
Gelombang stasioner ujung terikat terbentuk dari gelombang datang dan gelombang pantul. Contoh dari ujung terikat adalah tali yang ujung satunya digetarkan dan ujung lainnya diikat seperti pada gambar berikut
Terlihat pada gambar diatas tali yang terikat bergerak membentuk gelombang namun karena ditali maka ujung tali yang diikat tidak akan naik-turun sebagaimanan terjadi pada ujung tali bebas
Untuk mengetahui pola gelombang pada ujung terikat atau ujung tetap lebih jelasnya dengan melihat gambar berikut
Setelah memahami gambar diatas sekarang adalah mengetahui persamaan gelombang ujung terikat. seperti yang terlihat pada gambar berikut
Bagaimanakah kedudukan simpul dan perut gelombang stasioner ujung terikat atau tetap? untuk lebih jelasnya lihat yuk gambarnya
2. UJUNG BEBAS
Sama halnya dengan ujung terikat, ujung bebas juga terdiri dari gelombang datang dan pantul. gelombang ujung bebas dapat digambarkan seperti berikut :
Untuk mengetahui pola gelombang pada ujung bebas mari kita lihat gambar berikut
Lalu bagaimanakah kedudukan simpul dan perut gelombang stasioner ujung bebas? apakah sama dengan ujung terikat? untuk lebih jelas akan terlihat pada gambar berikut
Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak, gelombang berdiri atau gelombang diam, adalah gelombang yang terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah rambatnya berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnya amplitudo pada setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo nol, dan pada perut gelombang amplitudo maksimum. Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Secara umum, cepat rambat gelombang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)
3. Aplikasi Gelombang Stasioner Dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Gelombang Pada Senar Gitar
Dengan melihat senar gitar maka kita tahu bahwa untuk mempelajari gelombang maka kita tidak lepas untuk mempelajari getaran. Apalagi itu…? Getaran adalah apa yang tadi kita usikkan pada tali, contohnya petikan pada senar gitar, senar akan bergetar dan getaran itu sendiri membentuk gelombang. Lalu apa bedanya…? Kalo getaran itu gerak bolak-balik secara periodik di sekitar titik kesetimbangannya (pahami dulu), contohnya ayunan, seperti ayunan kursi ditaman, titik kesetimbangannya adalah saat ia diam, sedang gerak bolak-baliknya ialah gerakan kedepan dan ke belakang. Sedangkan gelombang adalah getaran yang merambat, artinya kalo getaran itu diam di satu titik sedangkan gelombang bergerak dari titik satu ke titik lain (gerakan bolak-baliknya pake berjalan juga), contohnya ya gelombang air tadi, yang bergerak dari satu titik dan menyebar menjauhinya, gerak bolak-baliknya adalah naik turunnya air yang kita lihat (air bergelombang).
Satu hal yang perlu kita pahami adalah bahwa gelombang itu bergerak tanpa membawa partikel mediumnya, namun hanya membawa energi dari satu titik ke titik lainnya, artinya bahan-bahan atau materi yang dilewati gelombang tidak akan ikut terbawa bersama gelombang. Lalu bagaimana dengan ombak laut yang terbawa ke arah pantai ?, Apabila kita perhatikan baik-baik, sebenarnya air laut tersebut hanya berosilasi ke arah atas mengikuti bentuk gelombang, nah… air yang menuju ke pantai merupakan air yang jatuh saat air tersebut berosilasi ke atas, bukan air yang terbawa gelombang. Untuk lebih jelasnya, mari kita lakukan percobaan seperti di awal, yaitu melempar batu ke dalam genangan air, namun pada percobaab kali ini kita taburkan benda-benda yang terapung di air, misalnya gabus / stereofom, maka saat batu di ceburkan ke air maka akan timbul gelombang pada air seperti yang telah kita bahas didepan, namun kita akan melihat gerakan gabus hanya bergerak naik turun mengikuti bentuk gelombang namun tidak ikut terbawa ke arah gerakan gelombang (arah menyebar).
4. Contoh dan Penerapan Gelombang
a. Tsunami
Tsunami adalah kata yang berasal dari Jepang dan terdiri atas dua kata yaitu tsu (atas) yang berarti harbor dan nami (bawah) yang berarti wave. Jadi tsunami dalam bahasa inggrisnya disebut ”harbor wave” . Kenapa disebut harbor wave atau gelombang pelabuhan? Apakah tsunami ini memang hanya terjadi di harbor atau pelabuhan saja? Alasan kenapa tsunami disebut ”harbor wave” adalah karena gelombang tersebut mempunyai dampak yang sangat menghancurkan pada daerah-daerah pantai yang relatif rendah di Jepang. Magnitudo Tsunami yang terjadi di Indonesia berkisar antara 1,5-4,5
skala Imamura, dengan tinggi gelombang Tsunami maksimum yang mencapai pantai berkisar antara 4 - 24 meter dan jangkauan gelombang ke daratan berkisar antara 50 sampai 200 meter dari garis pantai.
b. Penyebab Tsunami
Gempa-gempa yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah gempa yang terjadi di dasar laut, kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km, magnitudo lebih besar dari 6,0 skala Richter, serta jenis penyesaran gempa tergolong sesar naik atau sesar turun.
Proses terjadinya tsunami
Ada 3 (tiga) kejadian di laut yang mengakibatkan timbulnya tsunami yaitu :
1. Gempa Bumi
Secara umum gempabumi yang bisa menimbulkan tsunami adalah gempabumi tektonik yang terjadi di laut dan mempunayai karakteristik sebagai berikut:
a. Sumber gempabumi berada di laut
b. Kedalaman gempabumi dangkal, yakni kurang dari 60 km
c. Kekuatannya cukup besar, yakni di atas 6,0 SR.
d. Tipe patahannya turun (normal fault) atau patahan naik (thrush fault).
Tsunami yang ditimbulkan oleh gempabumi biasanya menimbulkan gelombang yang cukup besar, tergantung dari kekuatan gempanya dan besarnya area patahan yang terjadi.
Tsunami dapat dihasilkan oleh gangguan apapun yang dengan cepat memindahkan suatu massa air yang sangat besar, seperti suatu gempabumi, letusan vulkanik, batu bintang/meteor atau tanah longsor. Bagaimanapun juga, penyebab yang paling umum terjadi adalah dari gempabumi di bawah permukaan laut. Gempabumi kecil bisa saja menciptakan tsunami akibat dari adanya longsor di bawah permukaan laut/lantai samudera yang mampu untuk membangkitkan tsunami
Tsunami dapat terbentuk manakala lantai samudera berubah bentuk secara vertikal dan memindahkan air yang berada di atasnya. Dengan adanya pergerakan secara vertical dari kulit bumi, kejadian ini biasa terjadi di daerah pertemuan lempeng yang disebut subduksi. Gempa bumi di daerah subduksi ini biasanya sangat efektif untuk menghasilkan gelombang tsunami dimana lempeng samudera slip di bawah lempeng kontinen, proses ini disebut juga dengan subduksi.
2. Land Slide (Tanah Longsor).
Land Slide/tanah longsor dengan volume tanah yang jatuh/turun cukup besar dan terjadi di dasar Samudera, dapat mengakibatkan timbulnya Tsunami. Biasanya tsunami yang terjadi tidak terlalu besar, jika dibandingkan dengan tsunami akaibat gempabumi.
3. Gunung Berapi
Gunung Berapi aktif yang berada di tengah laut, ketika meletus akan dapat menimbulkan tsunami. Tsunami yang terjadi bisa kecil, bisa juga sangat besar, tergantung dari besar kecilnya letusan gunung api tersebut. Ada banyak gunung api yang berada ditengah laut di seluruh dunia. Untuk di Indonesia , yang paling terkenal adalah letusan gunung Krakatau yang terletak di tengah laut sekitar Selat Sunda, yang terjadi pada tahun 1883. Letusannya sangat dashyat, sehingga menimbulkna tsunami yang sangat besar dan korban yang banyak, baik jiwa maupun harta benda. Dampak dari bencana ini juga dirasakan kedashyatannya di negara lain.
Mengapa tsunami di pinggir lebih besar daripada di tengah ?
hal tersebut terjadi karena setelah terjadi gempa di dasar laut, air laut menuju ke pinggir,ketika naik ke daratan gelombang tersebut berbalik arah dengan kecepatan yang lebih kecil dan bertabrakan dengan gelombang yang baru datang,sehingga terbentuk gelomang yang lebih besar.
B. ALAT/BAHAN YANG DIPERGUNAKAN
Nomor Katalog Nama Alat/Bahan Jumlah
KAL 60 Catu-Daya 1
FME 51.08/09 Tali pada roda 1
FME 43 Katrol berpenjepit 1
FAL 27.00 Beban bercelah 1
KPK 87 Klem G 1
Nomor Katalog Nama Alat/Bahan Jumlah
FLS 29 Pembangkit Getaran 1
KMS 15 Mistar 1 Meter 1
FLS 20.38/075-2 Kabel penghubung merah 1
FLS 20.39/075-2 Kabel penghubung merah 1
C. PROSEDUR KERJA
1. PERSIAPAN PERCOBAAN
Keterangan:
1. Persiapkan peralatan / komponen sesuai dengan daftar alat / bahan.
2. Susunlah peralatan/komponen kurang lebih seperti gambar diatas (tahap pertama kalau bisa talinya satu saja tapi agak tebal).
- Tali tidak putus dari gulungannya, supaya panjang tali yang digunakan dengan mudah dapat diubah.
- Pembangkit getaran diatas meja sedemikian sehingga dapat digeser-geser mendekati atau menjauhi katrol.
- Mula-mula beban yang dipasang 50 gram dan panjang tali ± 2 meter.
3. Hubungkan generator ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan mati/off).
4. Hubungkan pembangkit getaran ke Catu-Daya dengan menggunakan kabel penghubung.
5. Periksalah kembali rangkaiannya.
2. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Hidupkan Catu-Daya (ON)
2. Geser-geser pembangkit getaran mendekati atau menjauhi katrol sehingga pada tali terbentuk gelombang diam dengan titik sampul yang tajam (jelas).
3. Ukur panjang gelombang yang terbentuk dan catat hasilnya pada gambar.
4. Dengan tidak mengubah panjang tali, (pembangkitgetaran tidak bergeser), ganti bebannya menjadi 60 gram (seharusnya 100 gram, karena terdapat kesalahan penggunaan tali). Amati bentuk gelombang pada tali dan ukur panjang gelombangnya, catat hasilnya pada tabel.
5. Ulangi langkah (4) dengan mengganti bebannya menjadi 70 gram(seharusnya 150 gram, karena terdapat kesalahan penggunaan tali). kemudian catat hasilnya pada tabel.
6. Ulangi langkah (5) tetapi massa tali dijadikan 2 kali semula (2 tali dipilin) dan ukur panjang gelombang yang terjadi, catat hasilnya pada tabel.
7. Ulangi cara (6) dengan menambahkan 3 tali pilinan dan ukur gelombang yang terjadi, catat hasilnya pada tabel.
D. HASIL PENGAMATAN
Beban
(gram) Panjang gelombang
( )
B1 = 50 m
B2 = 60 m
B3 = 70 m
Massa
(gram) Panjang gelombang
( )
M1 = m m
M2 = 2m m
M3 = 3m m
E. ANALISIS DATA
1. Analisis Data Tabel
RUMUS
Dari tabel data diatas pada tabel I , diketahui :
1. B1 = 50 gram
= 2,40 m
f = 50 Hz
Untuk mencari cepat rambat gelombang (v)
= f
Jawab :
=
= 120 m/s
2. B2 = 60 gram
= 2,50 m
f = 50 Hz
Untuk mencari cepat rambat gelombang (v)
= f
Jawab :
=
= 125 m/s
3. B3 = 70 gram
= 2,60 m
f = 50 Hz
Untuk mencari cepat rambat gelombang (v)
= f
Jawab :
=
= 130 m/s
Dari tabel data diatas pada tabel II, diketahui :
1. M1 = m
= 2,40 m
f = 50 Hz
Untuk mencari cepat rambat gelombang (v)
= f
Jawab :
=
= 120 m/s
2. M2 = 2m
= 1,60 m
f = 50 Hz
Untuk mencari cepat rambat gelombang (v)
= f
Jawab :
=
= 80 m/s
3. M2 = 3m
= 1,50 m
F = 50 Hz
Untuk mencari cepat rambat gelombang (v)
= f
Jawab :
=
= 75 m/s
Perbandingan Hasil Pengamatan :
2. Grafik Hubungan Beban, Massa Tali, dengan Panjang Gelombang
a. Grafik Hubungan Beban (massa benda) dengan Panjang Gelombang
Dari grafik itu kita dapat melihat, bahwa semakin Beban atau massa benda ditambah panjang gelombang pun akan mengalami pertambahan. Dan apabila panjang gelombang bertambah maka cepat rambat gelombang akan bertambah.
b. Grafik Hubungan Massa Tali dengan Panjang Gelombang
Dari grafik diatas, kita dapat melihat. Bahwa semakin massa tali ditambah panjang gelombang yang terbentuk akan semakin pendek. Semakin pendeknya panjang gelombang mengakibatkan cepat rambat akan semakin lambat.
3. Kesalahan Percobaan yang Ditemukan
Berbagai kesalahan saya dan teman saya temukan dalam percobaan tempo hari. Salah satu kesalahannya adalah;
a. Tali yang kami gunakan terlalu tipis sehingga terlalu sulit untuk menahan beban terlalu berat.
b. Pembangkit getaran yang pertama kami gunakan rusak, namun untung ada yang masih bagus.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan:
- Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya gelombang merupakan rambatan energi (energi getaran).
- Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka akan terlihat. Suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat gelombang, gelombang ini dinamakan gelombang transversal.
- Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner yang tampak berupa simpul dan perut
- Secara teori, cepat rambat suatu gelombang akan berbanding lurus dengan panjang gelombang (λ) dan juga berbanding lurus dengan frekuensi(f). Jadi dapat dirumuskan bahwa besarnya cepat rambat gelombang secara teori adalah:
Cepat rambat gelombang (v) berbanding lurus dengan tegangan tali (F) yang mana cepat rambat gelombang bertambah, maka tegangan talinya akan bertambah , begitupula sebaliknya , apabila tegangan talinya berkurang atau diperkecil maka cepat rambatnya akan kecil.
- Dari tabel data di atas, pada percobaan I, kita dapat melihat bahwa setiap kali massa beban ditambah, maka panjang gelombangnya pun bertambah. Hal ini membuktikan bahwa semakin berat beban yang dipakai, maka semakin panjang pula gelombang yang terbentuk. Bila panjang gelombangnya semakin besar, maka akan menyebabkan cepat rambat gelombangnya bertambah (secara teori).
- Sedangkan pada percobaan II, kita dapat melihat bahwa semakin panjang tali yang digunakan, maka panjang gelombang yang akan terbentuk akan semakin pendek. Semakin pendeknya panjang gelombang yang terbentuk akan menyebabkan cepat rambat gelombangnya semakin lambat (secara teori).
B. SARAN
Dalam percobaan ini, saya menyarankan:
- Gunakannlah benang yang memiliki ketebalan sedang, jangan terlalu kecil, agar benang dapat mengangkat beban berat.\
- Dalam melakukan pengukuran panjang gelombang yang tepat, harus dilakukan dengan keadaan yang tenang sehingga gelombang yang terbentuk tidak hilang sesaat.
- Untuk mendapatkan data yang lebih tepat sebaiknya, pengukuran dilakukan lebih dari satu orang untuk memastikan hasil pengukuran.
Abadi, Rinawan. 2010. PR FISIKA untuk SMA/MA. Klaten : PT Intan Pariwari.
Alamat Webside :
http://riyn.multiply.com/journal/item/47
http://www.crayonpedia.org/mw/F._Gelombang_Berjalan_dan_Gelombang_Stasioner_12.1
http://www.gudangmateri.com/2009/03/gelombang-tali-melde_29.html
http://rosyid.blog.uns.ac.id/2010/09/28/gelombang-apa-dan-bagaimana/
http://nurul152.blogspot.com/2010_04_01_archive.html
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Disini kami berusaha menjelaskan tentang Apakah yang dimaksud oleh gelombang stasioner? dan Jenis dari gelombang stasioner beserta ciri-ciri gelombang stasioner.
pertama-tama apa itu gelombang?
Gelombang adalah akibat dari terjadinya berupa getaran dan ada yang merambatkannya. contoh air bak mandi yang tenang kemudian kita membuka kran air, lalu apa yang terjadi? air yang tenang akan muncul gelombang atau arus air.
Namun beda lagi apabila ada dua gelombang berjalan dengan frekuensi dan amplitudo sama tapi arahnya berbeda dan bergabung menjadi satu? nah, gelombang itu akan memiliki ampitudo yang berubah-ubah tergantung pada posisi inilah yang dinamakan gelombang stasioner
Jadi gelombang stasioner adalah gelombang superposisi dua gelombang berjalan yang amplitudonya sama, frekuensinya sama namun arahnya berlawanan
Lalu gelombang menurut arah rambat dan arah getarnya ada gelombang transversal. ada itu? itu adalah gelombang yang arah rambat tegak lurus pada arah getarnya. Semua itu akan saya bahas di makalah ini.
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelahari hubungan antara cepat rambat gelombang dengan tegangan tali.
BAB II
ISI
A. DASAR TEORI
1. Pengertian Gelombang
Gelombang didefinisikan sebagai energi getaran yang merambat. Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang berfikir bahwa yang merambat dalam gelombang adalah getarannya atau partikelnya, hal ini sedikit tidak benar karena yang merambat dalam gelombang adalah energi yang dipunyai getaran tersebut. Dari sini timbul benarkan medium yang digunakan gelombang tidak ikut merambat? padahal pada kenyataannya terjadi aliran air di laut yang luas. Menurut aliran air dilaut itu tidak disebabkab oleh gelombang tetapi lebih disebabkan oleh perbedaan suhu pada air laut. Tapi mungkin juga akan terjadi perpindahan partikel medium, ketika gelombang melalui medium zat gas yang ikatan antar partikelnya sangat lemah maka sangat dimungkinkan partikel udara tersebut berpindah posisi karena terkena energi gelombang. Walau perpindahan partikelnya tidak akan bisa jauh tetapi sudah bisa dikatakan bahwa partikel medium ikut berpindah. Besaran dalam gelombang adalah sebagai berikut ini:
Periode (T) adalah banyaknya waktu yang diperlukan untuk satu gelombang.
Frekuensi (f) adalah banyaknya gelombang yang terjadi dalam waktu 1 sekon.
Amplitudo (A) adalah simpangan maksimum suatu gelombang.
Cepat rambat (v) adalah besarnya jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu.
Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam 1 periode. Atau besarnya jarak satu bukit satu lembah.
Persamaan Gelombang:
Atau
2. Jenis-Jenis Gelombang
a. Gelombang longitudinal
Selain gelombang transversal, terdapat juga gelombang longitudinal. Jika pada
gelombang transversal arah getaran medium tegak lurus arah rambatan, maka pada
gelombang longitudinal, arah getaran medium sejajar dengan arah rambat gelombang.
Jika dirimu bingung dengan penjelasan ini, bayangkanlah getaran sebuah pegas.
Serangkaian rapatan dan regangan merambat sepanjang pegas. Rapatan merupakan
daerah di mana kumparan pegas saling mendekat, sedangkan regangan merupakan daerah
di mana kumparan pegas saling menjahui. Jika gelombang tranversal memiliki pola
berupa puncak dan lembah, maka gelombang longitudinal terdiri dari pola rapatan dan
regangan. Panjang gelombang adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau regangan
yang berurutan. Yang dimaksudkan di sini adalah jarak dari dua titik yang sama dan
berurutan pada rapatan atau regangan.
Salah satu contoh gelombang logitudinal adalah gelombang suara di udara. Udara
sebagai medium perambatan gelombang suara, merapat dan meregang sepanjang arah
rambat gelombang udara. Berbeda dengan gelombang air atau gelombang tali, gelombang
bunyi tidak bisa kita lihat menggunakan mata. Dirimu suka denger musik khan ? nah,
coba sentuh loudspeaker ketika dirimu sedang memutar lagu. Semakin besar volume lagu
yang diputar, semakin keras loudspeaker bergetar. Kalau diperhatikan secara seksama,
loudspeaker tersebut bergetar maju mundur. Dalam hal ini loudspeaker berfungsi sebagai
sumber gelombang bunyi dan memancarkan gelombang bunyi (gelombang longitudinal)
melalui medium udara. Mengenai gelombang bunyi selengkapnya akan dipelajari pada
pokok bahasan tersendiri.
Medium yang dilalui oleh gelombang hanya bergerak bolak balik pada posisi
setimbangnya, medium tidak merambat seperti gelombang. Gelombang bisa terjadi jika
suatu medium bergetar atau berosilasi. Suatu medium bisa bergetar atau berosilasi jika
dilakukan usaha alias kerja pada medium tersebut. Dalam hal ini, ketika usaha atau kerja
dilakukan pada suatu medium maka energi dipindahkan pada medium tersebut. Nah,
ketika getaran merambat (getaran yang merambat disebut gelombang), energi
dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain melalui medium tersebut. Gelombang tidak
memindahkan materi atau medium yang dilaluinya, gelombang hanya memindahkan
energi… perhatikan bahwa pembahasan kita sebelumnya berkaitan dengan gelombang
mekanik. Karenanya jika disebutkan gelombang maka yang saya maksudkan adalah
gelombang mekanik.
b. Gelombang transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah gangguannya (arah getarannya) tegak lurus terhadap arah merambat gelombang. Gambar gelombang transversal sebagai berikut :
Istilah-istilah dalam gelombang transversal :
Puncak gelombang adalah titik tertinggi pada gelombang (misal b dan f)
Dasar gelombang adalah titik-titik terendah pada gelombang (misal d dan h)
Bukit gelombang adalah lengkungan obc atau efg
Lembah gelombang adalah cekungan cde atau ghi
Amplitude (A) adalah nilai mutlak simpangan terbesar yang dapat dicapai oleh partikel (misal b b1 atau d d1)
Panjang Gelombang (λ) adalah jarak antara dua puncak berurutan (misal bf ) atau jarak antara dua dasar berurutan (misal dh)
Gelombang transversal merambat pada medium padat karena gelombang ini membutuhkan medium yang relatif kaku untuk merambatkan energi getarnya. Jika medium tempat merambat tidak kaku, partikel medium akan saling meluncur. Dengan demikian, gelombang transversal tidak dapat merambat dalam medium fluida (zat cair dan gas).
Gelombang transversal dapat diperoleh dengan menarik sebuah slinki dalam arah horizontal, kemudian menggetarkan ujung slinki ke atas dan ke bawah, energi getaran tersebut akan dipindahkan dari ujung yang satu ke ujung yang lain dan terbentuklah gelombang. Pada saat energi getaran berpindah, medium tempat gelombang merambat bergerak ke atas dan ke bawah sehingga gerak medium tersebut tegak lurus terhadap gerak gelombang.
Berdasarkan amplitudonya, gelombang dibedakan menjadi gelombang stasioner (gelombang diam) dan gelombang berjalan :
a. Gelombang Berjalan
Gelombang berjalan amplitudonya berubah-ubah. Jika salah satu ujung seutas tali terikat dan pada ujung yang terlepas disentakan naik turun, pada tali tersebut terlihat sebuah gelombang berjalan yang menuju ujung terikat. Amplitudo pada tali yang digetarkan terus menerus akan selalu tetap, oleh karenanya gelombang yang memiliki amplitudo yang tetap setiap saat disebut gelombang berjalan.
Misalkan seutas tali kita getarkan ke atas dan ke bawah berulang-ulang seperti pada Gambar disamping ini. Titik P berjarak x dart titik 0 (sumber getar), Ketika titik 0 bergetar maka getaran tersebut merambat hingga ke titik P,Waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk merambat dari titik o ke titik P adalah x / v dengan demikian bila titik 0 telah bergetar selama t detik maka titik p telah bergetar selama tP dengan
tp= t- x/v
Berdasarkan uraian diatas maka akan didapatkan persamaan simpangan gelombang, sebagai berikut:
y=A sin 2π/T t
Persamaan simpangan di titik P dapat diperoleh dengan mengganti nilai t dengan tp sehingga kita dapatkan hubungan berikut.
yp = A sin 2π/T (t- x/v)
A = amplitudo gelombang (m)
T = periode gelombang (s)
t = lamanya titik 0 (sumber getar) bergetar (s)
x = jarak titik P dari sumber getar (m)
v = cepat rambat gelombang (m/s)
yp= simpangan di titik P (m)
dalam hal ini gelombang memiliki dua kemungkinan dalam arah rambatannya, oleh karenanya perlu diperhatikan langkah sebagai berikut:
• Apabila gelombang merambat ke kanan dan titik asal 0 bergetar ke atas maka persamaan simpangan titik P yang digunakan adalah:
yp = A sin2π/T (t- x/v)
• Apabila gelombang merambat ke kiri dan titik asal 0 bergetar ke bawah maka persamaan simpangan titik P yang digunakan adalah:
yp = - A sin 2π/T (t- x/v)
'
Fase di definisikan sebagai perbandingan antara waktu sesaat untuk meninggalkan titik keseimbang (titik 0) dan periode. Dengan demikian fase gelombang dititik P dapat ditulis sebagai berikut:
φ= tp/T
= (t- x/v)/T φp = t/T - x/λ
= t/T- x/vT
Sehingga dihasilkan :
Sedangkan untuk mengukur besarnya sudut fase di titik P dapat dituliskan sebagai berikut:
θp = 2π φ_p
=2π (t/T- x/λ)
Beda fase antara dua titik yang berjarak X2 dan X1 dari sumber getar dapat dituliskan sebagai berikut:
Δφ = ( x2 - x1)/λ
Δφ = ∆x/λ
Nilai kecepatan dan percepatan gelombang di suatu titik dapat diketahui dengan menurunkan persamaan keduanya, sebagai berikut:
vp = 2π/T A cos 2π/T (t- x/v)
ap= - (4π2)/T2 A cos 2π/T (t- x/v)
Keterangan:
vp = kecepatan partikel di titik p (m/s)
ap = percepatan partikel di titik p (m/s2)
'Contoh soal:
Suatu gelombang berjalan memiliki persamaan y = 10 sin (0,8πt - 0,5;t) dengan y dalam cm dan t dalam detik. Tentukanlah kecepatan dan percepatan maksimumnya!
Pembahasan:
y=10sin(0,8 πt-0,5 πx)
v = dy/dt
v=(10)(0,8 π) cos (0,8 πt-0,5 πx)
nilai v maksimum bila cos (0,8 πt-0,5 πx)=1
b. Gelombang Stasioner
Adalah gelombang yang memiliki amplitudo yang berubah – ubah antara nol sampai nilai maksimum tertentu.
Gelombang stasioner dibagi menjadi dua, yaitu gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung terikat dan gelombang stasioner pada ujung bebas.
Seutas tali yang panjangnya l kita ikat ujungnya pada satu tiang sementara ujung lainnya kita biarkan, setela itu kita goyang ujung yang bebas itu keatas dan kebawah berulang – ulang. Saat tali di gerakkan maka gelombang akan merambat dari ujung yang bebas menuju ujung yang terikat, gelombang ini disebut sebagai gelombang dating. Ketika gelombang dating tiba diujung yang terikat maka gelombang ini akan dipantulkan sehingga terjadi interferensi gelombang.
Gelombang stationer (gelombang diam) atau gelombang berdiri terbentuk dari hasil interferensi dua gelombang yang mempunyai frekuensi dan amplitudo yang sama tetapi berlawanan arah.
1. UJUNG TERIKAT
Gelombang stasioner ujung terikat terbentuk dari gelombang datang dan gelombang pantul. Contoh dari ujung terikat adalah tali yang ujung satunya digetarkan dan ujung lainnya diikat seperti pada gambar berikut
Terlihat pada gambar diatas tali yang terikat bergerak membentuk gelombang namun karena ditali maka ujung tali yang diikat tidak akan naik-turun sebagaimanan terjadi pada ujung tali bebas
Untuk mengetahui pola gelombang pada ujung terikat atau ujung tetap lebih jelasnya dengan melihat gambar berikut
Setelah memahami gambar diatas sekarang adalah mengetahui persamaan gelombang ujung terikat. seperti yang terlihat pada gambar berikut
Bagaimanakah kedudukan simpul dan perut gelombang stasioner ujung terikat atau tetap? untuk lebih jelasnya lihat yuk gambarnya
2. UJUNG BEBAS
Sama halnya dengan ujung terikat, ujung bebas juga terdiri dari gelombang datang dan pantul. gelombang ujung bebas dapat digambarkan seperti berikut :
Untuk mengetahui pola gelombang pada ujung bebas mari kita lihat gambar berikut
Lalu bagaimanakah kedudukan simpul dan perut gelombang stasioner ujung bebas? apakah sama dengan ujung terikat? untuk lebih jelas akan terlihat pada gambar berikut
Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak, gelombang berdiri atau gelombang diam, adalah gelombang yang terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah rambatnya berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnya amplitudo pada setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo nol, dan pada perut gelombang amplitudo maksimum. Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Secara umum, cepat rambat gelombang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)
3. Aplikasi Gelombang Stasioner Dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Gelombang Pada Senar Gitar
Dengan melihat senar gitar maka kita tahu bahwa untuk mempelajari gelombang maka kita tidak lepas untuk mempelajari getaran. Apalagi itu…? Getaran adalah apa yang tadi kita usikkan pada tali, contohnya petikan pada senar gitar, senar akan bergetar dan getaran itu sendiri membentuk gelombang. Lalu apa bedanya…? Kalo getaran itu gerak bolak-balik secara periodik di sekitar titik kesetimbangannya (pahami dulu), contohnya ayunan, seperti ayunan kursi ditaman, titik kesetimbangannya adalah saat ia diam, sedang gerak bolak-baliknya ialah gerakan kedepan dan ke belakang. Sedangkan gelombang adalah getaran yang merambat, artinya kalo getaran itu diam di satu titik sedangkan gelombang bergerak dari titik satu ke titik lain (gerakan bolak-baliknya pake berjalan juga), contohnya ya gelombang air tadi, yang bergerak dari satu titik dan menyebar menjauhinya, gerak bolak-baliknya adalah naik turunnya air yang kita lihat (air bergelombang).
Satu hal yang perlu kita pahami adalah bahwa gelombang itu bergerak tanpa membawa partikel mediumnya, namun hanya membawa energi dari satu titik ke titik lainnya, artinya bahan-bahan atau materi yang dilewati gelombang tidak akan ikut terbawa bersama gelombang. Lalu bagaimana dengan ombak laut yang terbawa ke arah pantai ?, Apabila kita perhatikan baik-baik, sebenarnya air laut tersebut hanya berosilasi ke arah atas mengikuti bentuk gelombang, nah… air yang menuju ke pantai merupakan air yang jatuh saat air tersebut berosilasi ke atas, bukan air yang terbawa gelombang. Untuk lebih jelasnya, mari kita lakukan percobaan seperti di awal, yaitu melempar batu ke dalam genangan air, namun pada percobaab kali ini kita taburkan benda-benda yang terapung di air, misalnya gabus / stereofom, maka saat batu di ceburkan ke air maka akan timbul gelombang pada air seperti yang telah kita bahas didepan, namun kita akan melihat gerakan gabus hanya bergerak naik turun mengikuti bentuk gelombang namun tidak ikut terbawa ke arah gerakan gelombang (arah menyebar).
4. Contoh dan Penerapan Gelombang
a. Tsunami
Tsunami adalah kata yang berasal dari Jepang dan terdiri atas dua kata yaitu tsu (atas) yang berarti harbor dan nami (bawah) yang berarti wave. Jadi tsunami dalam bahasa inggrisnya disebut ”harbor wave” . Kenapa disebut harbor wave atau gelombang pelabuhan? Apakah tsunami ini memang hanya terjadi di harbor atau pelabuhan saja? Alasan kenapa tsunami disebut ”harbor wave” adalah karena gelombang tersebut mempunyai dampak yang sangat menghancurkan pada daerah-daerah pantai yang relatif rendah di Jepang. Magnitudo Tsunami yang terjadi di Indonesia berkisar antara 1,5-4,5
skala Imamura, dengan tinggi gelombang Tsunami maksimum yang mencapai pantai berkisar antara 4 - 24 meter dan jangkauan gelombang ke daratan berkisar antara 50 sampai 200 meter dari garis pantai.
b. Penyebab Tsunami
Gempa-gempa yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah gempa yang terjadi di dasar laut, kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km, magnitudo lebih besar dari 6,0 skala Richter, serta jenis penyesaran gempa tergolong sesar naik atau sesar turun.
Proses terjadinya tsunami
Ada 3 (tiga) kejadian di laut yang mengakibatkan timbulnya tsunami yaitu :
1. Gempa Bumi
Secara umum gempabumi yang bisa menimbulkan tsunami adalah gempabumi tektonik yang terjadi di laut dan mempunayai karakteristik sebagai berikut:
a. Sumber gempabumi berada di laut
b. Kedalaman gempabumi dangkal, yakni kurang dari 60 km
c. Kekuatannya cukup besar, yakni di atas 6,0 SR.
d. Tipe patahannya turun (normal fault) atau patahan naik (thrush fault).
Tsunami yang ditimbulkan oleh gempabumi biasanya menimbulkan gelombang yang cukup besar, tergantung dari kekuatan gempanya dan besarnya area patahan yang terjadi.
Tsunami dapat dihasilkan oleh gangguan apapun yang dengan cepat memindahkan suatu massa air yang sangat besar, seperti suatu gempabumi, letusan vulkanik, batu bintang/meteor atau tanah longsor. Bagaimanapun juga, penyebab yang paling umum terjadi adalah dari gempabumi di bawah permukaan laut. Gempabumi kecil bisa saja menciptakan tsunami akibat dari adanya longsor di bawah permukaan laut/lantai samudera yang mampu untuk membangkitkan tsunami
Tsunami dapat terbentuk manakala lantai samudera berubah bentuk secara vertikal dan memindahkan air yang berada di atasnya. Dengan adanya pergerakan secara vertical dari kulit bumi, kejadian ini biasa terjadi di daerah pertemuan lempeng yang disebut subduksi. Gempa bumi di daerah subduksi ini biasanya sangat efektif untuk menghasilkan gelombang tsunami dimana lempeng samudera slip di bawah lempeng kontinen, proses ini disebut juga dengan subduksi.
2. Land Slide (Tanah Longsor).
Land Slide/tanah longsor dengan volume tanah yang jatuh/turun cukup besar dan terjadi di dasar Samudera, dapat mengakibatkan timbulnya Tsunami. Biasanya tsunami yang terjadi tidak terlalu besar, jika dibandingkan dengan tsunami akaibat gempabumi.
3. Gunung Berapi
Gunung Berapi aktif yang berada di tengah laut, ketika meletus akan dapat menimbulkan tsunami. Tsunami yang terjadi bisa kecil, bisa juga sangat besar, tergantung dari besar kecilnya letusan gunung api tersebut. Ada banyak gunung api yang berada ditengah laut di seluruh dunia. Untuk di Indonesia , yang paling terkenal adalah letusan gunung Krakatau yang terletak di tengah laut sekitar Selat Sunda, yang terjadi pada tahun 1883. Letusannya sangat dashyat, sehingga menimbulkna tsunami yang sangat besar dan korban yang banyak, baik jiwa maupun harta benda. Dampak dari bencana ini juga dirasakan kedashyatannya di negara lain.
Mengapa tsunami di pinggir lebih besar daripada di tengah ?
hal tersebut terjadi karena setelah terjadi gempa di dasar laut, air laut menuju ke pinggir,ketika naik ke daratan gelombang tersebut berbalik arah dengan kecepatan yang lebih kecil dan bertabrakan dengan gelombang yang baru datang,sehingga terbentuk gelomang yang lebih besar.
B. ALAT/BAHAN YANG DIPERGUNAKAN
Nomor Katalog Nama Alat/Bahan Jumlah
KAL 60 Catu-Daya 1
FME 51.08/09 Tali pada roda 1
FME 43 Katrol berpenjepit 1
FAL 27.00 Beban bercelah 1
KPK 87 Klem G 1
Nomor Katalog Nama Alat/Bahan Jumlah
FLS 29 Pembangkit Getaran 1
KMS 15 Mistar 1 Meter 1
FLS 20.38/075-2 Kabel penghubung merah 1
FLS 20.39/075-2 Kabel penghubung merah 1
C. PROSEDUR KERJA
1. PERSIAPAN PERCOBAAN
Keterangan:
1. Persiapkan peralatan / komponen sesuai dengan daftar alat / bahan.
2. Susunlah peralatan/komponen kurang lebih seperti gambar diatas (tahap pertama kalau bisa talinya satu saja tapi agak tebal).
- Tali tidak putus dari gulungannya, supaya panjang tali yang digunakan dengan mudah dapat diubah.
- Pembangkit getaran diatas meja sedemikian sehingga dapat digeser-geser mendekati atau menjauhi katrol.
- Mula-mula beban yang dipasang 50 gram dan panjang tali ± 2 meter.
3. Hubungkan generator ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan mati/off).
4. Hubungkan pembangkit getaran ke Catu-Daya dengan menggunakan kabel penghubung.
5. Periksalah kembali rangkaiannya.
2. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Hidupkan Catu-Daya (ON)
2. Geser-geser pembangkit getaran mendekati atau menjauhi katrol sehingga pada tali terbentuk gelombang diam dengan titik sampul yang tajam (jelas).
3. Ukur panjang gelombang yang terbentuk dan catat hasilnya pada gambar.
4. Dengan tidak mengubah panjang tali, (pembangkitgetaran tidak bergeser), ganti bebannya menjadi 60 gram (seharusnya 100 gram, karena terdapat kesalahan penggunaan tali). Amati bentuk gelombang pada tali dan ukur panjang gelombangnya, catat hasilnya pada tabel.
5. Ulangi langkah (4) dengan mengganti bebannya menjadi 70 gram(seharusnya 150 gram, karena terdapat kesalahan penggunaan tali). kemudian catat hasilnya pada tabel.
6. Ulangi langkah (5) tetapi massa tali dijadikan 2 kali semula (2 tali dipilin) dan ukur panjang gelombang yang terjadi, catat hasilnya pada tabel.
7. Ulangi cara (6) dengan menambahkan 3 tali pilinan dan ukur gelombang yang terjadi, catat hasilnya pada tabel.
D. HASIL PENGAMATAN
Beban
(gram) Panjang gelombang
( )
B1 = 50 m
B2 = 60 m
B3 = 70 m
Massa
(gram) Panjang gelombang
( )
M1 = m m
M2 = 2m m
M3 = 3m m
E. ANALISIS DATA
1. Analisis Data Tabel
RUMUS
Dari tabel data diatas pada tabel I , diketahui :
1. B1 = 50 gram
= 2,40 m
f = 50 Hz
Untuk mencari cepat rambat gelombang (v)
= f
Jawab :
=
= 120 m/s
2. B2 = 60 gram
= 2,50 m
f = 50 Hz
Untuk mencari cepat rambat gelombang (v)
= f
Jawab :
=
= 125 m/s
3. B3 = 70 gram
= 2,60 m
f = 50 Hz
Untuk mencari cepat rambat gelombang (v)
= f
Jawab :
=
= 130 m/s
Dari tabel data diatas pada tabel II, diketahui :
1. M1 = m
= 2,40 m
f = 50 Hz
Untuk mencari cepat rambat gelombang (v)
= f
Jawab :
=
= 120 m/s
2. M2 = 2m
= 1,60 m
f = 50 Hz
Untuk mencari cepat rambat gelombang (v)
= f
Jawab :
=
= 80 m/s
3. M2 = 3m
= 1,50 m
F = 50 Hz
Untuk mencari cepat rambat gelombang (v)
= f
Jawab :
=
= 75 m/s
Perbandingan Hasil Pengamatan :
2. Grafik Hubungan Beban, Massa Tali, dengan Panjang Gelombang
a. Grafik Hubungan Beban (massa benda) dengan Panjang Gelombang
Dari grafik itu kita dapat melihat, bahwa semakin Beban atau massa benda ditambah panjang gelombang pun akan mengalami pertambahan. Dan apabila panjang gelombang bertambah maka cepat rambat gelombang akan bertambah.
b. Grafik Hubungan Massa Tali dengan Panjang Gelombang
Dari grafik diatas, kita dapat melihat. Bahwa semakin massa tali ditambah panjang gelombang yang terbentuk akan semakin pendek. Semakin pendeknya panjang gelombang mengakibatkan cepat rambat akan semakin lambat.
3. Kesalahan Percobaan yang Ditemukan
Berbagai kesalahan saya dan teman saya temukan dalam percobaan tempo hari. Salah satu kesalahannya adalah;
a. Tali yang kami gunakan terlalu tipis sehingga terlalu sulit untuk menahan beban terlalu berat.
b. Pembangkit getaran yang pertama kami gunakan rusak, namun untung ada yang masih bagus.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan:
- Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya gelombang merupakan rambatan energi (energi getaran).
- Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka akan terlihat. Suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat gelombang, gelombang ini dinamakan gelombang transversal.
- Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner yang tampak berupa simpul dan perut
- Secara teori, cepat rambat suatu gelombang akan berbanding lurus dengan panjang gelombang (λ) dan juga berbanding lurus dengan frekuensi(f). Jadi dapat dirumuskan bahwa besarnya cepat rambat gelombang secara teori adalah:
Cepat rambat gelombang (v) berbanding lurus dengan tegangan tali (F) yang mana cepat rambat gelombang bertambah, maka tegangan talinya akan bertambah , begitupula sebaliknya , apabila tegangan talinya berkurang atau diperkecil maka cepat rambatnya akan kecil.
- Dari tabel data di atas, pada percobaan I, kita dapat melihat bahwa setiap kali massa beban ditambah, maka panjang gelombangnya pun bertambah. Hal ini membuktikan bahwa semakin berat beban yang dipakai, maka semakin panjang pula gelombang yang terbentuk. Bila panjang gelombangnya semakin besar, maka akan menyebabkan cepat rambat gelombangnya bertambah (secara teori).
- Sedangkan pada percobaan II, kita dapat melihat bahwa semakin panjang tali yang digunakan, maka panjang gelombang yang akan terbentuk akan semakin pendek. Semakin pendeknya panjang gelombang yang terbentuk akan menyebabkan cepat rambat gelombangnya semakin lambat (secara teori).
B. SARAN
Dalam percobaan ini, saya menyarankan:
- Gunakannlah benang yang memiliki ketebalan sedang, jangan terlalu kecil, agar benang dapat mengangkat beban berat.\
- Dalam melakukan pengukuran panjang gelombang yang tepat, harus dilakukan dengan keadaan yang tenang sehingga gelombang yang terbentuk tidak hilang sesaat.
- Untuk mendapatkan data yang lebih tepat sebaiknya, pengukuran dilakukan lebih dari satu orang untuk memastikan hasil pengukuran.
Abadi, Rinawan. 2010. PR FISIKA untuk SMA/MA. Klaten : PT Intan Pariwari.
Alamat Webside :
http://riyn.multiply.com/journal/item/47
http://www.crayonpedia.org/mw/F._Gelombang_Berjalan_dan_Gelombang_Stasioner_12.1
http://www.gudangmateri.com/2009/03/gelombang-tali-melde_29.html
http://rosyid.blog.uns.ac.id/2010/09/28/gelombang-apa-dan-bagaimana/
http://nurul152.blogspot.com/2010_04_01_archive.html
Tips Mengobati Jerawat membandel
Aku punya pengalaman nich,, hehehe...
wktu itu aku masih duduk dikelas VII, tba2 aku kaget. ada benjulan dijidat ku. Aku tanya ma temanku, katanya itu jerawat. Aku sih waktu itu biasa2 aja, cuek. gk p2 aja ada jerawat cuma satu juga. Eh, ternyata lama-kelamaan jerawatnya makin bertambah banyak. Tambah panik aku, berbagai cara ku coba tuk ngobatin jerawatku. bedak, obat-obatan dari yang modern mpe yang tradisional udah q cba tp gk mempan juga..
smpe2 q ke dokter kulit tuk ngobatin jerawat ku... eh, tetep ja gk mempan...
ilang sih ilang,, tape gk permanen..
Smpe akhirnya,, aq nekat aja beli obat Nuriskin, pdahal wktu itu aku dimarahi ma ibuku beli macem2 lagi... Tapi, mau gmna lg,, muka q ancur lo gk diobatin...
Akhirnya, wktu q mnum obat itu sedikit demi sedikit jerawat q ilang.. Alhamdulillah... kmudian wktu obat to hbis q bli lgi, q takut gk permanen.. wjah q mkin hari makin bersih, flek hitamnya ilang... uh seneng banget...
Lalu, setelah obat q abis... q gk beli lagi.. ya memang msh muncul jerawat, tp sedikit, kecil-kecil. Muncul wktu q mau bulanan aja.
Q ngobatin jerawat kecil-kecil q to pke racikan obat ampicillin ma pinicillin. Gu ancurin trus q campr pke air ptih, trus q jadikan bedak basah,, paling 2 hari jerawatnya ilang.. mkex sehari 3x.. hehehe
Jerawat to sebenarnya timbul karna kita kurang bersih aja..
Sebenarnya lo qt cukup perawatan jerawat to insya allah gk muncul..
Misalnya selepas pergi kmana kek,, pulangnya langsung aja cuci muka pake facial foam.. Biar kotoran yang nempel dmkan gk berubah jdi bakteri yang masuk kedalam pri2 kulit..
Trus perbanyak minum air putih... insya allah jerawat jarang muncul..
wktu itu aku masih duduk dikelas VII, tba2 aku kaget. ada benjulan dijidat ku. Aku tanya ma temanku, katanya itu jerawat. Aku sih waktu itu biasa2 aja, cuek. gk p2 aja ada jerawat cuma satu juga. Eh, ternyata lama-kelamaan jerawatnya makin bertambah banyak. Tambah panik aku, berbagai cara ku coba tuk ngobatin jerawatku. bedak, obat-obatan dari yang modern mpe yang tradisional udah q cba tp gk mempan juga..
smpe2 q ke dokter kulit tuk ngobatin jerawat ku... eh, tetep ja gk mempan...
ilang sih ilang,, tape gk permanen..
Smpe akhirnya,, aq nekat aja beli obat Nuriskin, pdahal wktu itu aku dimarahi ma ibuku beli macem2 lagi... Tapi, mau gmna lg,, muka q ancur lo gk diobatin...
Akhirnya, wktu q mnum obat itu sedikit demi sedikit jerawat q ilang.. Alhamdulillah... kmudian wktu obat to hbis q bli lgi, q takut gk permanen.. wjah q mkin hari makin bersih, flek hitamnya ilang... uh seneng banget...
Lalu, setelah obat q abis... q gk beli lagi.. ya memang msh muncul jerawat, tp sedikit, kecil-kecil. Muncul wktu q mau bulanan aja.
Q ngobatin jerawat kecil-kecil q to pke racikan obat ampicillin ma pinicillin. Gu ancurin trus q campr pke air ptih, trus q jadikan bedak basah,, paling 2 hari jerawatnya ilang.. mkex sehari 3x.. hehehe
Jerawat to sebenarnya timbul karna kita kurang bersih aja..
Sebenarnya lo qt cukup perawatan jerawat to insya allah gk muncul..
Misalnya selepas pergi kmana kek,, pulangnya langsung aja cuci muka pake facial foam.. Biar kotoran yang nempel dmkan gk berubah jdi bakteri yang masuk kedalam pri2 kulit..
Trus perbanyak minum air putih... insya allah jerawat jarang muncul..
Kamis, 05 Mei 2011
Makalah Kimia
Asam Basa
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas praktikum kimia yaitu “Percobaan Identifikasi Larutan Asam dan Larutan Basa”
Didalam makalah ini kami sajikan dalam bentuk paparan tentang bagaimana cara menguji apakah larutan itu bersifat asam atau basa, tanpa harus mencicipi. Disini kami juga menyajikan perbedaan larutan asam dan basa, baik itu dari segi warna, rasa, maupun sifatnya.
Seperti kata orang bijak tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan kami. Makalah kami mungkin banyak sekali kekurangannya. Maka dari ini kami selaku penulis memohon ma’af sebesar-besarnya atas kekurangan ini.
Puruk Cahu, 29 April 2010
Penusun
Aliyah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mencicipi makanan yang rasanya masam, misalnya di rumah, kita pernah mencicipi larutan cuka dapur atau buah-buahan muda, seperti mangga muda dan jeruk nipis.
Buah-buahan muda dan cuka dapur mempunyai rasa masam karena di dalamnya terkandung asam-asam nabati, seperti asam sitrat.
Pernahkah kalian mencicipi kapur sirih yang sering dikonsumsi oleh orang-orang tua kita sewaktu nginang atau makan sirih? Bagaimana rasanya? Kalian akan mengatakan rasanya pahit. Rasa pahit kapur sirih disebabkan adanya senyawa basa yang terkandung di dalamnya.
Perlu kalian ketahui, tidak semua zat atau larutan dapat kita cicipi, karena bisa saja zat tersebut mengandung rajun dan kalau kita cicipi takutnya zat itu dapat membahayakan tubuh kita. Nah, bagaimanakah cara mengetahui apakah larutan itu bersifat asam atau basa, tanpa harus mencicipi? Untuk menjawab pertanyaan itu, marilah kita melakukan eksperimen tersebut.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami sifat-sifat larutan asam dan basa dengan melakukan percobaan dan menafsirkan hasilnya.
2. Mengamati perubahan warna larutan terhadap penambahan indikator larutan Metil Merah dan larutan fenolftalein.
BAB II
ISI
A. Dasar Teori
1. Pengertian Larutan Asam
Senyawa asam merupakan salah satu kelompok elektrolit yang banyak berperan dalam reaksi kimia. Suatu asam dapat bersifat zat padat, cairan atau gas. Ada asam yang berbahaya karena bersifat racun, tetapi ada pula asam yang sangat diperlukan tubuh kita.
Senyawa asam banyak dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Buah-buahan memiliki rasa asam berkat adanya senyawa asam dikandungnya.
Berikut ini nama senyawa asam yang terkandung didalamnya yang sering kita jumpai dikehidupan sehari-hari,
No Nama senyawa asam Terdapat di-
1. Asam Sitrat Jeruk
2. Asam Tratrat Anggur
3. Asam Laktat Air susu yang rusak
4. Asam Sulfat Aki kendaraan
5. Asam Borat Pembersih mata
6. Asam Asetat Empek-empek berkuah
7. Asam Lemak Lemak dalam tubuh
8. Asam Amino Protein dalam tubuh
9. Asam Klorida Lambung
10. Asam Karbonat dan Asam Fosfat. Darah
Berikut ini Pengertian asam menurut beberapa ahli :
a). Asam menurut Arrhenius
Antonine Laurent Lavoisier menerangkan bahwa semua asam mengandung unsure oksigen. Perlu kalian ketahui bahwa nama oksigen diciptakan oleh lavoisier dari bahasa Yunani yang artinya “pembentukan asam”. Ternyata pemikiran lavoisier salah, sebab ada asam yang tidak mengandung unsur oksigen. Kemudian pada tahun 1810, Sir Humphry Davy mengemukakan bahwa unsur hidrogen, dan bukan oksigen, yang dimiliki oleh asam. Fakta ini mendorong Arrhenius mengajukan teori tentang asam.
Asam adalah zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hydrogen (H+).
Dibawah ini tercantum beberapa asam yang perlu diketahui. Sudah tentu tabel ini tidak mencakup semua asam yang berjumlah ratusan jenis.
Rumus Nama Asam Rumus Nama Asam
HF Asam fluorida CH3COOH Asam asetat
HCl Asam klorida H2S Asam sulfida
HBr Asam bromida H2SO3 Asam sulfit
HI Asam iodida H2SO4 Asam sulfat
HClO Asam hipoklorida H2CO3 Asam karbonat
HClO2 Asam klorit H2C2O4 Asam oksalat
HClO3 Asam klorat H2Cr2O4 Asam kromat
HClO4 Asam perklorat H2Cr2O7 Asam dikromat
HNO2 Asam nitrit H3PO3 Asam fosfit
HNO3 Asam nitrat H3PO4 Asam fosfat
Ketika suatu asam dilarutkan ke dalam air, tejadilah penarikan H+ oleh pelarut.
Contoh : HCl H+ (aq) + Cl-(aq)
H2SO4 2H+(aq) + SO42-(aq)
H3PO4 3H+(aq) + PO43-(aq)
HNO2 H+(aq) + NO2-(aq)
Berdasarkan rumus terlihat bahwa setiap asam mengandung unsur hydrogen. Ciri khas asam ialah dalam pelarut zat itu mengion menjadi hydrogen yang bermuatan positif (H+) dan ion lain yang bermuatan negative yang disebut sisa asam. Ion H+ inilah yang sebenarnya pembawa sifat asam.
Tidak semua senyawa hydrogen adalah asam, misalnya, etanol(C2H5OH), glukosa(C6H12O6), gula pasir(C12H22O11), meskipun mengandung atom hydrogen, tidaklah bersifat asam, sebab mereka tidak dapat melepaskan ion H+ tatkala dilarutkan dalam air. Demilkian pula tidak semua hydrogen dalam rumus kimia suatu asam dalam larutan dapat dilepaskan sebagai ion H+. Misalkan dalam rumus kimia asam asetat terdapat empat atom hydrogen tetapi satu atom H saja yang dapat dilepaskan sebagai ion H+.
CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COO-(aq)
Asam yang dalam larutan banyak menghasilkan H+ disebut Asam kuat, sedangkan asam yang sedikit menghasilkan ion H+ disebut Asam Lemah.
Sifat kuat atau lemah dari asam dapat diselediki dengan alat uji elektrolit. Jumlah ion H+ yang dilepaskan oleh asam disebut valensi asam.
HxA(aq) xH+(aq )+ Ax-(aq)
Valensi asam
Satu molekul asam yang dalam pelarut air dapat memberikan satu ion H+ disebut asam monoprotik dan yang dapat memberikan dua ion H+ dalam larutannya disebut asam diprotik, sedangkan yang dapat memberikan tiga ion H+ dalam larutannya disebut asam triprotik. Berikut ini beberapa contoh asam monoprotik, asam diprotik, dan asam triprotik serts reaksi ionisasinnya.
Tabel Reaksi Ionisasi berbagai larutan asam dalam air
Rumus asam Nama asam Reaksi ionisasi Sisa asam
Asam monoprotik
HF Asam fluorida HF(aq) H+(aq) + F-(aq)
F-
HBr Asam bromida HBr(aq) H+(aq) + Br-(aq)
Br-
HCN Asam sianida HCN(aq) H+(aq) + CN-(aq)
CN-
HClO4 Asam perklorat HClO4(aq) H+(aq) + ClO4-(aq)
ClO4-
HNO2 Asam nitrit HNO2(aq) H+(aq) + NO2-(aq)
NO2-
Asam diprotik
H2S Asam sulfida H2S(aq) 2H+(aq) + S2-(aq)
S2-
H2SO3 Asam sulfit H2SO3(aq) 2H+(aq) + SO32-(aq)
SO32-
H2CO3 Asam karbonat H2CO3(aq) 2H+(aq) + CO32- (aq)
CO32-
H2C2O4 Asam oksalat H2C2O4(aq) 2H+(aq) + C2O42-(aq)
C2O42-
H2SO4 Asam sulfat H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)
SO42-
Asam triprotik
H3PO3 Asam fosfit H3PO3(aq) 3H+(aq) + PO33- (aq)
PO33-
H3PO4 Asam fosfat H3PO4(aq) 3H+(aq) + PO43-(aq)
PO43-
H3AsO3 Asam arsenit H3AsO3(aq) 3H+(aq) + AsO33- (aq)
AsO33-
H3AsO4 Asam arsenat H3AsO4(aq) 3H+(aq) + AsO43- (aq)
AsO43-
Beberapa oksida bukan logam mempunyai sifat asam, sebab mereka dapat beraksi dengan air menghasilkan ion H+. Oksidasi semacam ini disebut oksida asam.
Contoh : CO2 + H2O H2CO3
SO2 + H2O H2SO3
SO3 + H2O H2SO4
N2O3 + H2O 2HNO2
N2O5 + H2O 2HNO3
P2O3 + 3H2O 2H3PO3
P2O5 + 3H2O 2H3PO4
b). Asam menurut Bronsted dan Lowry
Pada tahun 1923 Johanes N. Bronsted dan Thomas Lowry mengemukakan teori asam sebagai berikut :
Asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton (H+) kepada senyawa lain. Disebut juga donor proton.
c). Asam menurut Lewis
Pada tahun 1923 G.N Lewis seorang ahli kimia dari Amerika Serikat, memperkenalkan teori asam yang tidak melibatkan transfer proton, tetapi melibatkan penyerahan dan penerimaan pasangan elektron bebas.
Berdasarkan ini Lewis mengemukakan teori baru tentang asam sehingga partikel ion atau molekul yang tidak mempunyai atom hidrogen atau proton dapat diklasifikasi ke dalam asam.
Lewis menyatakan bahwa:
Asam adalah suatu molekul atau ion yang dapat menerima pasangan elektron.
2. Pengertian Larutan Basa
Seperti halnya asam, kelompok zat yang disebut basa merupakan elektrolit yang tidak kalah pentingnya.
Beberapa basa dapat dijumpai pada kehidupan sehari-hari.
No Nama senyawa basa Terdapat di-
1. Kalsium hidroksida Air kapur
2. Amonium hidroksida Pembersih marmer atau kaca
3. Magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida Obat maag
Berikut ini Pengertian asam menurut beberapa ahli :
a). Basa menurut Arrhenius
Arrhenius merumuskan definisi basa sebagai berikut :
Basa adalah zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidroksida(OH-), dan konsentrasi ion OH- dalam larutan meningkat.
Beberapa basa yang perlu diketahui dapat kita lihat pada tabel berikut:
Rumus Nama Asam Rumus Nama Asam
NaOH Natrium hidroksida Mg(OH)2 Magnesium hidroksida
KOH Kalium hidroksida Zn(OH)2 Seng hidroksida
NH4OH Amonium hidroksida Fe(OH)2 Besi (II) hidroksida
Ca(OH)2 Kalsium hidroksida Fe(OH)3 Besi (III) hidroksida
Ba(OH)2 Barium hidroksida Al(OH)3 Aluminium hidroksida
Contoh basa dalam larutan air :
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
KOH(aq) K+(aq) + OH-(aq)
Ca(OH)2(aq) Ca2-(aq) + 2 OH-(aq)
Berdasarkan contoh persamaan reaksi ionisasi basa di atas dapat diketahui bahwa senyawa basa dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-. Dengan demikian, sifat basa disebabkan adanya ion OH-.
Basa yang dalam larutan banyak menghasilkan ion OH- disebut basa kuat, sedangkan yang sedikit menghasilkan ion OH- disebut basa lemah.
Yang menyebabkan sifat basa adalah ion OH-. NaOH merupakan basa sebab dapat melepaskan OH- jika dilarutkan ke dalam air. Tidak semua senyawa yang dalam rumus kimianya terdapat gugus hidroksida termasuk golongan basa.
Misalnya :
Etil alkohol = C2H5OH
Metil alkohol = CH3OH
Gugus hidroksil pada etil alkohol dan metal alkohol tersebut dalam larutan tidak dapat dilepaskan sebagai ion OH-.
Beberapa oksida logam mempunyai sifat basa, dan disebut oksida basa, sebab mereka dapat bereaksi dengan air menghasilkan ion OH-.
Contoh : Na2O + H2O 2NaOH
K2O + H2O 2KOH
CaO + H2O Ca(OH)2
BaO + H2O Ba(OH)2
Al2O3 + H2O 2Al(OH)3
b). Basa menurut Bronsted dan Lowry
Pada tahun 1923 Johanes N. Bronsted dan Thomas Lowry mengemukakan teori basa sebagai berikut :
Basa adalah senyawa yang menerima proton (H+) kepada senyawa lain. Disebut juga akseptor proton.
c). Basa menurut Lewis
Pada tahun 1923 G.N Lewis seorang ahli kimia dari Amerika Serikat, memperkenalkan teori basa yang tidak melibatkan transfer proton, tetapi melibatkan penyerahan dan penerimaan pasangan elektron bebas.
Berdasarkan ini Lewis mengemukakan teori baru tentang basa sehingga partikel ion atau molekul yang tidak mempunyai atom hidrogen atau proton dapat diklasifikasi ke dalam basa.
Lewis menyatakan bahwa:
Basa adalah suatu molekul atau ion yang dapat memberikan pasangan elektronnya.
3. Sifat dan Indikator Asam dan Basa
Senyawa asam bersifat korosif artinya dapat merusak logam dan marmer. Sebagian besar logam dapat bereaksi dengan asam untuk menghasilkan gas H2, dan marmer dapat bereaksi dengan asam untuk menghasilkan gas CO2.
Senyawa basa bersifat kausit artinya dapat merusak kulit kita. Jika kita mencelupkan jari tangan ke dalam larutan NaOH encer, jari tangan kita itu terasa licin. Hal itu disebabkan terbentuknya sabun sebagai hasil reaksi NaOH dengan lemak pada kulit kita.
Asam memiliki rasa asam, sedangkan basa memiliki rasa pahit. Untuk mengenali suatu zat bersifat asam atau basa kita tidak boleh sembarang mencicipinya atau memegangnya karena sangat berbahaya. Untunglah bahwa asam dan basa mempunyai sifat dapat mengubah warna dari zat warna yang dikandung tumbuh-tumbuhan, sehingga zat warna tersebut dapat dipakai untuk mengidentifikasi asam dan basa. Cara yang tepat untuk menentukan sifat asam dan basa adalah dengan menggunakan zat penunjuk yang disebut Indikator
Indikator asam basa adalah zat yang dapat berbeda warna dalam lingkungan
asam dan basa
Ada beberapa jenis indikator diantaranya :
Nama Indikator Warna dalam asam Warna dalam basa
Kertas lakmus Merah Biru
Fenolftalein Tidak berwarna Merah ungu
Fenol Merah Kuning Merah
Metil Merah Merah Kuning
Metil Kuning Merah Kuning
Metil Jingga Merah Jingga-kuning
Brom Timol Biru Kuning biru
Alizarin Kuning Kuning Merah
B. Alat dan Bahan
No. Nama Alat dan Bahan Banyaknya
1. Rak Tabung Reaksi 1 Rak
2. Tabung Reaksi 8 Buah (Satu larutan 2 tabung)
3. Batang Pengaduk 4 Buah
4. Pipet Tetes 6 Buah
5. Tabung Takar 4 Buah
6. Tissu Secukupnya
7. Air Mineral (Aqua) 1,5 liter
8. Gelas Ukur 4 Buah
9. Air Hujan @ 5 mL, 2 tabung
10. Air Detergen @ 5 mL, 2 tabung
11 Larutan NaOH @ 5 mL, 2 tabung
12. Larutan HCl @ 5 mL, 2 tabung
13. Larutan Fenolftalein @ 10 tetes, pada tabung A,B,C, dan D.
14. Larutan Metil Merah @ 5 tetes, pada tabung E,F,G, dan H.
C. Cara Kerja
1. Masukkan masing-masing 5 mL larutan HCl, NaOH, air detergen dan air hujan kedalam tabung reaksi A,B,C dan D.
Kemudian masukkan 10 tetes larutan Fenolftalein. Amati perubahan warna yang terjadi. Masukkan kedalam tabel pengamatan.
2. Masukkan masing-masing 5 mL larutan HCl, NaOH, air detergen dan air hujan kedalam tabung reaksi E,F,G dan H.
Kemudian masukkan 5 tetes larutan Metil Merah. Amati perubahan warna yang terjadi. Masukkan kedalam tabel pengamatan.
D. Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan 0.1 (Larutan Fenolftalein)
No. Nama Larutan
Warna Larutan Sebelum ditambahkan Fenolftalein Warna Larutan Sesudah ditambahkan Fenolftalein
1 Larutan HCl Bening(tidak berwarna) Bening(tidak berwarna)
2 Larutan HaOH Bening(tidak berwarna) Merah muda keungu-unguan
3 Air Sabun Keruh, Putih kebiru-biruan Merah muda keungu-unguan
4 Air hujan Bening(tidak berwarna) Bening(tidak berwarna)
Tabel Pengamatan 0.2 (Larutan Metil Merah)
No. Nama Larutan Warna Larutan Sebelum ditambahkan MM Warna Larutan Sesudah ditambahkan MM
1 Larutan HCl Bening(tidak berwarna) Merah
2 Larutan HaOH Bening(tidak berwarna) Jingga kekuning-kuningan
3 Air Sabun Keruh, Putih kebiru-biruan Jingga kekuning-kuningan
4 Air hujan Bening(tidak berwarna) Jingga
E. Analisa Data
Setelah kami melakukan percobaan identifikasi apakah larutan bersifat asam atau basa? Ternyata ada suatu larutan yang tidak sesuai dengan dasar teori buku yang kami baca
Berikut uraian penjelasan larutan yang telah kami uji setelah kami bandingkan dengan yang dibuku.
1. Larutan HCl
Sebelum kami uji warna larutan bening, Setelah kami uji dengan larutan Pp warna larutan berubah menjadi tidak berwarna. Ini penyebabnya penambahan ion hidrogen berlebih menggeser posisi kesetimbangan ke arah kiri, dan mengubah indikator menjadi tak berwarna. Namun setelah gelas ke 2 yang berisi larutan HCl kami uji menggunakan larutan MM, warnanya berubah menjadi warna merah. Ini sesuai dengan teori dibuku bahwa apabila sebuah larutan bila ditetesi larutan Pp berwarna bening, dan apabila sebuah larutan di tetesi MM warnanya berubah menjadi warna merah berarti larutan itu bersifat Asam.
2. Larutan NaOH
Sebelum kami uji larutan berwarna bening. Setelah kami uji dengan menggunakan larutan Pp larutan berwarna merah keungu-unguan(merah muda). Ini penyebabnya penambahan ion hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari kesetimbangan yang mengarah ke kanan untuk menggantikannya – mengubah indikator menjadi merah muda. Namun setelah gejas ke 4 yang berisi larutan NaOH kami uji menggunakan larutan MM warna larutan berubah menjadi jingga kekuning-kuningan. Pada teori buku, apabila suatu larutan diuji dengan larutan Pp berwarna merah ungu berarti bersifat basa. Maka larutan itu bersifat Basa. Namun, pada teori buku apabila larutan NaOH bersifat basa berarti apabila diuji pakai larutan MM akan berwarna kuning. Namun ini warnanya Jingga-Kuning. Entah itu, larutannya kebanyakan air atau sebenarnya indikator pengujinya itu larutan Metil Jingga, karena pada indikator Metil Jingga apabila larutan berwarna jingga-kuning berarti bersifat Basa.
3. Air Sabun
Sebelum kami uji larutan berwarna keruh, putih kebiru-biruan. Setelah kami Setelah kami uji dengan menggunakan larutan Pp larutan berwarna merah keungu-unguan(merah muda). Ini penyebabnya penambahan ion hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari kesetimbangan yang mengarah ke kanan untuk menggantikannya – mengubah indikator menjadi merah muda. Namun setelah gejas ke 6 yang berisi air sabun kami uji menggunakan larutan MM warna larutan berubah menjadi jingga kekuning-kuningan. Pada teori buku, apabila suatu larutan diuji dengan larutan Pp berwarna merah ungu berarti bersifat basa. Maka larutan itu bersifat Basa. Namun, pada teori buku apabila air sabun bersifat basa berarti apabila diuji pakai larutan MM akan berwarna kuning. Namun ini warnanya Jingga-Kuning. Entah itu, larutannya kebanyakan air, kelebihan detergen , ataukah sebenarnya indikator pengujinya itu larutan Metil Jingga, karena pada indikator Metil Jingga apabila larutan berwarna jingga-kuning berarti bersifat Basa.
4. Air Hujan
Sebelum kami uji warna larutan bening, Setelah kami uji dengan larutan Pp warna larutan berubah menjadi tidak berwarna. Ini penyebabnya penambahan ion hidrogen berlebih menggeser posisi kesetimbangan ke arah kiri, dan mengubah indikator menjadi tak berwarna. Namun setelah kami Namun setelah gelas ke 8 yang berisi larutan air hujan kami uji menggunakan larutan MM, warnanya berubah menjadi warna jingga. Pada teori buku, apabila suatu larutan diuji dengan larutan Pp tidak berwarna maka larutan itu bersifat Asam. Namun, pada teori dibuku menunjukkan apabila larutan itu bersifat Asam setelah diuji dengan indikator larutan MM warnanya berubah menjadi merah. Ini tidak, setelah kami uji kemaren larutan berubah warna menjadi jingga. Ini kemunggkinan air hujannya tertandak lama. Makanya berubah sifat. Atau tercampur dengan zat-zat lain.
BABIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asam dan Basa menurut beberapa ahli :
1. Asam menurut Arrhenius adalah zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hydrogen (H+).
Basa menurut Arrhenius adalah zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidroksida(OH-), dan konsentrasi ion OH- dalam larutan meningkat.
2. Asam menurut Bronsted dan Lowry adalah senyawa yang dapat memberikan proton (H+) kepada senyawa lain. Disebut juga donor proton.
Basa menurut Bronsted dan Lowry adalah senyawa yang menerima proton (H+) kepada senyawa lain. Disebut juga akseptor proton.
3. Asam menurut Lewis adalah suatu molekul atau ion yang dapat menerima pasangan elektron.
Basa menurut Lewis adalah suatu molekul atau ion yang dapat memberikan pasangan elektronnya.
Senyawa asam bersifat korosif artinya dapat merusak logam dan marmer.
Senyawa basa bersifat kausit artinya dapat merusak kulit kita.
Asam memiliki rasa asam, sedangkan basa memiliki rasa pahit.
Cara yang tepat untuk menentukan sifat asam dan basa adalah dengan menggunakan zat penunjuk yang disebut Indikator.
TABEL INDIKATOR DALAM DASAR TEORI
Nama Indikator Warna dalam asam Warna dalam basa
Kertas lakmus Merah Biru
Fenolftalein Tidak berwarna Merah ungu
Fenol Merah Kuning Merah
Metil Merah Merah Kuning
Metil Kuning Merah Kuning
Metil Jingga Merah Jingga-kuning
Brom Timol Biru Kuning biru
Alizarin Kuning Kuning Merah
Setelah kami melakukan percobaan terhadap 4 larutan yaitu HCl, NaOH, air Sabun, dan air hujan dengan menggunakan indikator Pp dan MM, Kami menyimpulkan
Larutan yang kami uji bersifat asam : HCl dan Air hujan, karena setelah diuji dengan indikator Pp berwarna bening, dan dengan indikator MM berwarna Jingga(ada kekeliruan)
Larutan yang kami uji bersifat basa : NaOH dan Air Sabun, karena setelah diuji dengan indikator Pp berwarna merah-ungu dan dengan indikator MM berwarna jingga-kekuning-kuningan.
Daftar Pustaka
Anshori, Irfan and Hisika Achmad, 2000. acuan Pelajaran Kimia SMU jilid 2. Bandung : Erlangga.
Sudarta, Tatan, 1994. Tim Kimia 2 Untuk SMU kelas XI. Jakarta : Balai Pustaka dan Yudistira
M.Si, Nahadi, M.Pd, 2007. Intisari KIMIA Untuk SMA Kelas X, XI, XII. Bandung : CV PUSTAKA SETIA.
Suryatna, Asep and Muzakir Ahmad, 2007. Kimia Untuk SMA dan MA Kelas XI Jilit 2. Bandung : EPSILON GRUP.
Harnanto, Ari and Ruminten, 2006. Kimia 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Sukoharjo : SETI-AJI.
Karyadi, Benny, 1997. KIMIA 2 Untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Jakarta : PT. BALAI PUSTAKA (Persero).
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas praktikum kimia yaitu “Percobaan Identifikasi Larutan Asam dan Larutan Basa”
Didalam makalah ini kami sajikan dalam bentuk paparan tentang bagaimana cara menguji apakah larutan itu bersifat asam atau basa, tanpa harus mencicipi. Disini kami juga menyajikan perbedaan larutan asam dan basa, baik itu dari segi warna, rasa, maupun sifatnya.
Seperti kata orang bijak tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan kami. Makalah kami mungkin banyak sekali kekurangannya. Maka dari ini kami selaku penulis memohon ma’af sebesar-besarnya atas kekurangan ini.
Puruk Cahu, 29 April 2010
Penusun
Aliyah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mencicipi makanan yang rasanya masam, misalnya di rumah, kita pernah mencicipi larutan cuka dapur atau buah-buahan muda, seperti mangga muda dan jeruk nipis.
Buah-buahan muda dan cuka dapur mempunyai rasa masam karena di dalamnya terkandung asam-asam nabati, seperti asam sitrat.
Pernahkah kalian mencicipi kapur sirih yang sering dikonsumsi oleh orang-orang tua kita sewaktu nginang atau makan sirih? Bagaimana rasanya? Kalian akan mengatakan rasanya pahit. Rasa pahit kapur sirih disebabkan adanya senyawa basa yang terkandung di dalamnya.
Perlu kalian ketahui, tidak semua zat atau larutan dapat kita cicipi, karena bisa saja zat tersebut mengandung rajun dan kalau kita cicipi takutnya zat itu dapat membahayakan tubuh kita. Nah, bagaimanakah cara mengetahui apakah larutan itu bersifat asam atau basa, tanpa harus mencicipi? Untuk menjawab pertanyaan itu, marilah kita melakukan eksperimen tersebut.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami sifat-sifat larutan asam dan basa dengan melakukan percobaan dan menafsirkan hasilnya.
2. Mengamati perubahan warna larutan terhadap penambahan indikator larutan Metil Merah dan larutan fenolftalein.
BAB II
ISI
A. Dasar Teori
1. Pengertian Larutan Asam
Senyawa asam merupakan salah satu kelompok elektrolit yang banyak berperan dalam reaksi kimia. Suatu asam dapat bersifat zat padat, cairan atau gas. Ada asam yang berbahaya karena bersifat racun, tetapi ada pula asam yang sangat diperlukan tubuh kita.
Senyawa asam banyak dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Buah-buahan memiliki rasa asam berkat adanya senyawa asam dikandungnya.
Berikut ini nama senyawa asam yang terkandung didalamnya yang sering kita jumpai dikehidupan sehari-hari,
No Nama senyawa asam Terdapat di-
1. Asam Sitrat Jeruk
2. Asam Tratrat Anggur
3. Asam Laktat Air susu yang rusak
4. Asam Sulfat Aki kendaraan
5. Asam Borat Pembersih mata
6. Asam Asetat Empek-empek berkuah
7. Asam Lemak Lemak dalam tubuh
8. Asam Amino Protein dalam tubuh
9. Asam Klorida Lambung
10. Asam Karbonat dan Asam Fosfat. Darah
Berikut ini Pengertian asam menurut beberapa ahli :
a). Asam menurut Arrhenius
Antonine Laurent Lavoisier menerangkan bahwa semua asam mengandung unsure oksigen. Perlu kalian ketahui bahwa nama oksigen diciptakan oleh lavoisier dari bahasa Yunani yang artinya “pembentukan asam”. Ternyata pemikiran lavoisier salah, sebab ada asam yang tidak mengandung unsur oksigen. Kemudian pada tahun 1810, Sir Humphry Davy mengemukakan bahwa unsur hidrogen, dan bukan oksigen, yang dimiliki oleh asam. Fakta ini mendorong Arrhenius mengajukan teori tentang asam.
Asam adalah zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hydrogen (H+).
Dibawah ini tercantum beberapa asam yang perlu diketahui. Sudah tentu tabel ini tidak mencakup semua asam yang berjumlah ratusan jenis.
Rumus Nama Asam Rumus Nama Asam
HF Asam fluorida CH3COOH Asam asetat
HCl Asam klorida H2S Asam sulfida
HBr Asam bromida H2SO3 Asam sulfit
HI Asam iodida H2SO4 Asam sulfat
HClO Asam hipoklorida H2CO3 Asam karbonat
HClO2 Asam klorit H2C2O4 Asam oksalat
HClO3 Asam klorat H2Cr2O4 Asam kromat
HClO4 Asam perklorat H2Cr2O7 Asam dikromat
HNO2 Asam nitrit H3PO3 Asam fosfit
HNO3 Asam nitrat H3PO4 Asam fosfat
Ketika suatu asam dilarutkan ke dalam air, tejadilah penarikan H+ oleh pelarut.
Contoh : HCl H+ (aq) + Cl-(aq)
H2SO4 2H+(aq) + SO42-(aq)
H3PO4 3H+(aq) + PO43-(aq)
HNO2 H+(aq) + NO2-(aq)
Berdasarkan rumus terlihat bahwa setiap asam mengandung unsur hydrogen. Ciri khas asam ialah dalam pelarut zat itu mengion menjadi hydrogen yang bermuatan positif (H+) dan ion lain yang bermuatan negative yang disebut sisa asam. Ion H+ inilah yang sebenarnya pembawa sifat asam.
Tidak semua senyawa hydrogen adalah asam, misalnya, etanol(C2H5OH), glukosa(C6H12O6), gula pasir(C12H22O11), meskipun mengandung atom hydrogen, tidaklah bersifat asam, sebab mereka tidak dapat melepaskan ion H+ tatkala dilarutkan dalam air. Demilkian pula tidak semua hydrogen dalam rumus kimia suatu asam dalam larutan dapat dilepaskan sebagai ion H+. Misalkan dalam rumus kimia asam asetat terdapat empat atom hydrogen tetapi satu atom H saja yang dapat dilepaskan sebagai ion H+.
CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COO-(aq)
Asam yang dalam larutan banyak menghasilkan H+ disebut Asam kuat, sedangkan asam yang sedikit menghasilkan ion H+ disebut Asam Lemah.
Sifat kuat atau lemah dari asam dapat diselediki dengan alat uji elektrolit. Jumlah ion H+ yang dilepaskan oleh asam disebut valensi asam.
HxA(aq) xH+(aq )+ Ax-(aq)
Valensi asam
Satu molekul asam yang dalam pelarut air dapat memberikan satu ion H+ disebut asam monoprotik dan yang dapat memberikan dua ion H+ dalam larutannya disebut asam diprotik, sedangkan yang dapat memberikan tiga ion H+ dalam larutannya disebut asam triprotik. Berikut ini beberapa contoh asam monoprotik, asam diprotik, dan asam triprotik serts reaksi ionisasinnya.
Tabel Reaksi Ionisasi berbagai larutan asam dalam air
Rumus asam Nama asam Reaksi ionisasi Sisa asam
Asam monoprotik
HF Asam fluorida HF(aq) H+(aq) + F-(aq)
F-
HBr Asam bromida HBr(aq) H+(aq) + Br-(aq)
Br-
HCN Asam sianida HCN(aq) H+(aq) + CN-(aq)
CN-
HClO4 Asam perklorat HClO4(aq) H+(aq) + ClO4-(aq)
ClO4-
HNO2 Asam nitrit HNO2(aq) H+(aq) + NO2-(aq)
NO2-
Asam diprotik
H2S Asam sulfida H2S(aq) 2H+(aq) + S2-(aq)
S2-
H2SO3 Asam sulfit H2SO3(aq) 2H+(aq) + SO32-(aq)
SO32-
H2CO3 Asam karbonat H2CO3(aq) 2H+(aq) + CO32- (aq)
CO32-
H2C2O4 Asam oksalat H2C2O4(aq) 2H+(aq) + C2O42-(aq)
C2O42-
H2SO4 Asam sulfat H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)
SO42-
Asam triprotik
H3PO3 Asam fosfit H3PO3(aq) 3H+(aq) + PO33- (aq)
PO33-
H3PO4 Asam fosfat H3PO4(aq) 3H+(aq) + PO43-(aq)
PO43-
H3AsO3 Asam arsenit H3AsO3(aq) 3H+(aq) + AsO33- (aq)
AsO33-
H3AsO4 Asam arsenat H3AsO4(aq) 3H+(aq) + AsO43- (aq)
AsO43-
Beberapa oksida bukan logam mempunyai sifat asam, sebab mereka dapat beraksi dengan air menghasilkan ion H+. Oksidasi semacam ini disebut oksida asam.
Contoh : CO2 + H2O H2CO3
SO2 + H2O H2SO3
SO3 + H2O H2SO4
N2O3 + H2O 2HNO2
N2O5 + H2O 2HNO3
P2O3 + 3H2O 2H3PO3
P2O5 + 3H2O 2H3PO4
b). Asam menurut Bronsted dan Lowry
Pada tahun 1923 Johanes N. Bronsted dan Thomas Lowry mengemukakan teori asam sebagai berikut :
Asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton (H+) kepada senyawa lain. Disebut juga donor proton.
c). Asam menurut Lewis
Pada tahun 1923 G.N Lewis seorang ahli kimia dari Amerika Serikat, memperkenalkan teori asam yang tidak melibatkan transfer proton, tetapi melibatkan penyerahan dan penerimaan pasangan elektron bebas.
Berdasarkan ini Lewis mengemukakan teori baru tentang asam sehingga partikel ion atau molekul yang tidak mempunyai atom hidrogen atau proton dapat diklasifikasi ke dalam asam.
Lewis menyatakan bahwa:
Asam adalah suatu molekul atau ion yang dapat menerima pasangan elektron.
2. Pengertian Larutan Basa
Seperti halnya asam, kelompok zat yang disebut basa merupakan elektrolit yang tidak kalah pentingnya.
Beberapa basa dapat dijumpai pada kehidupan sehari-hari.
No Nama senyawa basa Terdapat di-
1. Kalsium hidroksida Air kapur
2. Amonium hidroksida Pembersih marmer atau kaca
3. Magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida Obat maag
Berikut ini Pengertian asam menurut beberapa ahli :
a). Basa menurut Arrhenius
Arrhenius merumuskan definisi basa sebagai berikut :
Basa adalah zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidroksida(OH-), dan konsentrasi ion OH- dalam larutan meningkat.
Beberapa basa yang perlu diketahui dapat kita lihat pada tabel berikut:
Rumus Nama Asam Rumus Nama Asam
NaOH Natrium hidroksida Mg(OH)2 Magnesium hidroksida
KOH Kalium hidroksida Zn(OH)2 Seng hidroksida
NH4OH Amonium hidroksida Fe(OH)2 Besi (II) hidroksida
Ca(OH)2 Kalsium hidroksida Fe(OH)3 Besi (III) hidroksida
Ba(OH)2 Barium hidroksida Al(OH)3 Aluminium hidroksida
Contoh basa dalam larutan air :
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
KOH(aq) K+(aq) + OH-(aq)
Ca(OH)2(aq) Ca2-(aq) + 2 OH-(aq)
Berdasarkan contoh persamaan reaksi ionisasi basa di atas dapat diketahui bahwa senyawa basa dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-. Dengan demikian, sifat basa disebabkan adanya ion OH-.
Basa yang dalam larutan banyak menghasilkan ion OH- disebut basa kuat, sedangkan yang sedikit menghasilkan ion OH- disebut basa lemah.
Yang menyebabkan sifat basa adalah ion OH-. NaOH merupakan basa sebab dapat melepaskan OH- jika dilarutkan ke dalam air. Tidak semua senyawa yang dalam rumus kimianya terdapat gugus hidroksida termasuk golongan basa.
Misalnya :
Etil alkohol = C2H5OH
Metil alkohol = CH3OH
Gugus hidroksil pada etil alkohol dan metal alkohol tersebut dalam larutan tidak dapat dilepaskan sebagai ion OH-.
Beberapa oksida logam mempunyai sifat basa, dan disebut oksida basa, sebab mereka dapat bereaksi dengan air menghasilkan ion OH-.
Contoh : Na2O + H2O 2NaOH
K2O + H2O 2KOH
CaO + H2O Ca(OH)2
BaO + H2O Ba(OH)2
Al2O3 + H2O 2Al(OH)3
b). Basa menurut Bronsted dan Lowry
Pada tahun 1923 Johanes N. Bronsted dan Thomas Lowry mengemukakan teori basa sebagai berikut :
Basa adalah senyawa yang menerima proton (H+) kepada senyawa lain. Disebut juga akseptor proton.
c). Basa menurut Lewis
Pada tahun 1923 G.N Lewis seorang ahli kimia dari Amerika Serikat, memperkenalkan teori basa yang tidak melibatkan transfer proton, tetapi melibatkan penyerahan dan penerimaan pasangan elektron bebas.
Berdasarkan ini Lewis mengemukakan teori baru tentang basa sehingga partikel ion atau molekul yang tidak mempunyai atom hidrogen atau proton dapat diklasifikasi ke dalam basa.
Lewis menyatakan bahwa:
Basa adalah suatu molekul atau ion yang dapat memberikan pasangan elektronnya.
3. Sifat dan Indikator Asam dan Basa
Senyawa asam bersifat korosif artinya dapat merusak logam dan marmer. Sebagian besar logam dapat bereaksi dengan asam untuk menghasilkan gas H2, dan marmer dapat bereaksi dengan asam untuk menghasilkan gas CO2.
Senyawa basa bersifat kausit artinya dapat merusak kulit kita. Jika kita mencelupkan jari tangan ke dalam larutan NaOH encer, jari tangan kita itu terasa licin. Hal itu disebabkan terbentuknya sabun sebagai hasil reaksi NaOH dengan lemak pada kulit kita.
Asam memiliki rasa asam, sedangkan basa memiliki rasa pahit. Untuk mengenali suatu zat bersifat asam atau basa kita tidak boleh sembarang mencicipinya atau memegangnya karena sangat berbahaya. Untunglah bahwa asam dan basa mempunyai sifat dapat mengubah warna dari zat warna yang dikandung tumbuh-tumbuhan, sehingga zat warna tersebut dapat dipakai untuk mengidentifikasi asam dan basa. Cara yang tepat untuk menentukan sifat asam dan basa adalah dengan menggunakan zat penunjuk yang disebut Indikator
Indikator asam basa adalah zat yang dapat berbeda warna dalam lingkungan
asam dan basa
Ada beberapa jenis indikator diantaranya :
Nama Indikator Warna dalam asam Warna dalam basa
Kertas lakmus Merah Biru
Fenolftalein Tidak berwarna Merah ungu
Fenol Merah Kuning Merah
Metil Merah Merah Kuning
Metil Kuning Merah Kuning
Metil Jingga Merah Jingga-kuning
Brom Timol Biru Kuning biru
Alizarin Kuning Kuning Merah
B. Alat dan Bahan
No. Nama Alat dan Bahan Banyaknya
1. Rak Tabung Reaksi 1 Rak
2. Tabung Reaksi 8 Buah (Satu larutan 2 tabung)
3. Batang Pengaduk 4 Buah
4. Pipet Tetes 6 Buah
5. Tabung Takar 4 Buah
6. Tissu Secukupnya
7. Air Mineral (Aqua) 1,5 liter
8. Gelas Ukur 4 Buah
9. Air Hujan @ 5 mL, 2 tabung
10. Air Detergen @ 5 mL, 2 tabung
11 Larutan NaOH @ 5 mL, 2 tabung
12. Larutan HCl @ 5 mL, 2 tabung
13. Larutan Fenolftalein @ 10 tetes, pada tabung A,B,C, dan D.
14. Larutan Metil Merah @ 5 tetes, pada tabung E,F,G, dan H.
C. Cara Kerja
1. Masukkan masing-masing 5 mL larutan HCl, NaOH, air detergen dan air hujan kedalam tabung reaksi A,B,C dan D.
Kemudian masukkan 10 tetes larutan Fenolftalein. Amati perubahan warna yang terjadi. Masukkan kedalam tabel pengamatan.
2. Masukkan masing-masing 5 mL larutan HCl, NaOH, air detergen dan air hujan kedalam tabung reaksi E,F,G dan H.
Kemudian masukkan 5 tetes larutan Metil Merah. Amati perubahan warna yang terjadi. Masukkan kedalam tabel pengamatan.
D. Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan 0.1 (Larutan Fenolftalein)
No. Nama Larutan
Warna Larutan Sebelum ditambahkan Fenolftalein Warna Larutan Sesudah ditambahkan Fenolftalein
1 Larutan HCl Bening(tidak berwarna) Bening(tidak berwarna)
2 Larutan HaOH Bening(tidak berwarna) Merah muda keungu-unguan
3 Air Sabun Keruh, Putih kebiru-biruan Merah muda keungu-unguan
4 Air hujan Bening(tidak berwarna) Bening(tidak berwarna)
Tabel Pengamatan 0.2 (Larutan Metil Merah)
No. Nama Larutan Warna Larutan Sebelum ditambahkan MM Warna Larutan Sesudah ditambahkan MM
1 Larutan HCl Bening(tidak berwarna) Merah
2 Larutan HaOH Bening(tidak berwarna) Jingga kekuning-kuningan
3 Air Sabun Keruh, Putih kebiru-biruan Jingga kekuning-kuningan
4 Air hujan Bening(tidak berwarna) Jingga
E. Analisa Data
Setelah kami melakukan percobaan identifikasi apakah larutan bersifat asam atau basa? Ternyata ada suatu larutan yang tidak sesuai dengan dasar teori buku yang kami baca
Berikut uraian penjelasan larutan yang telah kami uji setelah kami bandingkan dengan yang dibuku.
1. Larutan HCl
Sebelum kami uji warna larutan bening, Setelah kami uji dengan larutan Pp warna larutan berubah menjadi tidak berwarna. Ini penyebabnya penambahan ion hidrogen berlebih menggeser posisi kesetimbangan ke arah kiri, dan mengubah indikator menjadi tak berwarna. Namun setelah gelas ke 2 yang berisi larutan HCl kami uji menggunakan larutan MM, warnanya berubah menjadi warna merah. Ini sesuai dengan teori dibuku bahwa apabila sebuah larutan bila ditetesi larutan Pp berwarna bening, dan apabila sebuah larutan di tetesi MM warnanya berubah menjadi warna merah berarti larutan itu bersifat Asam.
2. Larutan NaOH
Sebelum kami uji larutan berwarna bening. Setelah kami uji dengan menggunakan larutan Pp larutan berwarna merah keungu-unguan(merah muda). Ini penyebabnya penambahan ion hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari kesetimbangan yang mengarah ke kanan untuk menggantikannya – mengubah indikator menjadi merah muda. Namun setelah gejas ke 4 yang berisi larutan NaOH kami uji menggunakan larutan MM warna larutan berubah menjadi jingga kekuning-kuningan. Pada teori buku, apabila suatu larutan diuji dengan larutan Pp berwarna merah ungu berarti bersifat basa. Maka larutan itu bersifat Basa. Namun, pada teori buku apabila larutan NaOH bersifat basa berarti apabila diuji pakai larutan MM akan berwarna kuning. Namun ini warnanya Jingga-Kuning. Entah itu, larutannya kebanyakan air atau sebenarnya indikator pengujinya itu larutan Metil Jingga, karena pada indikator Metil Jingga apabila larutan berwarna jingga-kuning berarti bersifat Basa.
3. Air Sabun
Sebelum kami uji larutan berwarna keruh, putih kebiru-biruan. Setelah kami Setelah kami uji dengan menggunakan larutan Pp larutan berwarna merah keungu-unguan(merah muda). Ini penyebabnya penambahan ion hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari kesetimbangan yang mengarah ke kanan untuk menggantikannya – mengubah indikator menjadi merah muda. Namun setelah gejas ke 6 yang berisi air sabun kami uji menggunakan larutan MM warna larutan berubah menjadi jingga kekuning-kuningan. Pada teori buku, apabila suatu larutan diuji dengan larutan Pp berwarna merah ungu berarti bersifat basa. Maka larutan itu bersifat Basa. Namun, pada teori buku apabila air sabun bersifat basa berarti apabila diuji pakai larutan MM akan berwarna kuning. Namun ini warnanya Jingga-Kuning. Entah itu, larutannya kebanyakan air, kelebihan detergen , ataukah sebenarnya indikator pengujinya itu larutan Metil Jingga, karena pada indikator Metil Jingga apabila larutan berwarna jingga-kuning berarti bersifat Basa.
4. Air Hujan
Sebelum kami uji warna larutan bening, Setelah kami uji dengan larutan Pp warna larutan berubah menjadi tidak berwarna. Ini penyebabnya penambahan ion hidrogen berlebih menggeser posisi kesetimbangan ke arah kiri, dan mengubah indikator menjadi tak berwarna. Namun setelah kami Namun setelah gelas ke 8 yang berisi larutan air hujan kami uji menggunakan larutan MM, warnanya berubah menjadi warna jingga. Pada teori buku, apabila suatu larutan diuji dengan larutan Pp tidak berwarna maka larutan itu bersifat Asam. Namun, pada teori dibuku menunjukkan apabila larutan itu bersifat Asam setelah diuji dengan indikator larutan MM warnanya berubah menjadi merah. Ini tidak, setelah kami uji kemaren larutan berubah warna menjadi jingga. Ini kemunggkinan air hujannya tertandak lama. Makanya berubah sifat. Atau tercampur dengan zat-zat lain.
BABIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asam dan Basa menurut beberapa ahli :
1. Asam menurut Arrhenius adalah zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hydrogen (H+).
Basa menurut Arrhenius adalah zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidroksida(OH-), dan konsentrasi ion OH- dalam larutan meningkat.
2. Asam menurut Bronsted dan Lowry adalah senyawa yang dapat memberikan proton (H+) kepada senyawa lain. Disebut juga donor proton.
Basa menurut Bronsted dan Lowry adalah senyawa yang menerima proton (H+) kepada senyawa lain. Disebut juga akseptor proton.
3. Asam menurut Lewis adalah suatu molekul atau ion yang dapat menerima pasangan elektron.
Basa menurut Lewis adalah suatu molekul atau ion yang dapat memberikan pasangan elektronnya.
Senyawa asam bersifat korosif artinya dapat merusak logam dan marmer.
Senyawa basa bersifat kausit artinya dapat merusak kulit kita.
Asam memiliki rasa asam, sedangkan basa memiliki rasa pahit.
Cara yang tepat untuk menentukan sifat asam dan basa adalah dengan menggunakan zat penunjuk yang disebut Indikator.
TABEL INDIKATOR DALAM DASAR TEORI
Nama Indikator Warna dalam asam Warna dalam basa
Kertas lakmus Merah Biru
Fenolftalein Tidak berwarna Merah ungu
Fenol Merah Kuning Merah
Metil Merah Merah Kuning
Metil Kuning Merah Kuning
Metil Jingga Merah Jingga-kuning
Brom Timol Biru Kuning biru
Alizarin Kuning Kuning Merah
Setelah kami melakukan percobaan terhadap 4 larutan yaitu HCl, NaOH, air Sabun, dan air hujan dengan menggunakan indikator Pp dan MM, Kami menyimpulkan
Larutan yang kami uji bersifat asam : HCl dan Air hujan, karena setelah diuji dengan indikator Pp berwarna bening, dan dengan indikator MM berwarna Jingga(ada kekeliruan)
Larutan yang kami uji bersifat basa : NaOH dan Air Sabun, karena setelah diuji dengan indikator Pp berwarna merah-ungu dan dengan indikator MM berwarna jingga-kekuning-kuningan.
Daftar Pustaka
Anshori, Irfan and Hisika Achmad, 2000. acuan Pelajaran Kimia SMU jilid 2. Bandung : Erlangga.
Sudarta, Tatan, 1994. Tim Kimia 2 Untuk SMU kelas XI. Jakarta : Balai Pustaka dan Yudistira
M.Si, Nahadi, M.Pd, 2007. Intisari KIMIA Untuk SMA Kelas X, XI, XII. Bandung : CV PUSTAKA SETIA.
Suryatna, Asep and Muzakir Ahmad, 2007. Kimia Untuk SMA dan MA Kelas XI Jilit 2. Bandung : EPSILON GRUP.
Harnanto, Ari and Ruminten, 2006. Kimia 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Sukoharjo : SETI-AJI.
Karyadi, Benny, 1997. KIMIA 2 Untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Jakarta : PT. BALAI PUSTAKA (Persero).
Microsoft Excel
Microsoft Excel adalah aplikasi pengolah angka yang dikeluarkan oleh Microsoft Corporation. Perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia. Microsoft memiliki fitur-fitur yang memungkinkannya diintegrasikan dengan aplikasi Microsoft Office lainnya.
Microsoft Excel Versi 1.0 dapat dijalankan pada komputer IBM PC dengan Micro Processor 80486. Kemudian Microsoft Excel versi 2.0. Microsoft Excel 2000 yang untuk selanjutnya disingkat Excel 2000 merupakan program aplikasi spreadsheet (lembar kerja elektronik). Excel 2000 merupakan pengembangan dari Microsoft Excel versi sebelumnya dengan tujuan agar program aplikasi spreadsheet (lembar kerja elektronik) ini lebih mudah digunakan dan dapat dimanfaatkan semua fasilitas yang ada pada sistem jaringan baik internet maupun intranet.
Tahun 1990 Microsoft Corporation memperkenalkan Microsoft Excel versi 3.0 yang menampilkan window-nya yang tiga dimensi dan mendukung penggunaan memori. Kemudian pada tanggal 6 April 1992, Microsoft Corporation telah mengeluarkan Microsoft Excel 3.1.
Pada tanggal 24 Agustus 1995 Microsoft Corporation secara resmi mengeluarkan versi terbarunya dengan nama Microsoft Excel '95 dan diteruskan dengan versi Microsoft Excel '97 serta dalam tahap penyempurnaan akan dikeluarkan pula versi terbarunya yakni Microsoft Excel 2003.
A. Menjalankan Aplikasi MS Excel
Ada banyak cara untuk memulai atau membuka program Microsoft Excel 2003. Kita dapat memulai atau menjalankan program Aplikasi Microsoft Excel 2003 dengan menggunakan :
1. Taskbar
2. Desktop
1. Melalui Taskbar
1. Nyalakan komputer dengan menekan tombol Power + Monitor, tunggu sampai komputer menampilkan area kerja (desktop) Windows XP
2. Klik tombol Start yang ada di taksbar
3. Pilih menu Program
4. Pilih menu Microsoft Office
5. Pilih program Microsoft Excel
6. Tampil Spread Sheet (lembaran kerja) Microsoft Excel
2. Melalui Desktop
1. Double klik pada ikon Microsoft Excel
2. Tampil Spread Sheet (lembaran kerja) Microsoft Excel
B. Jendela MS Excel
Jendela Microsoft Excel terdiri dari bagian-bagian yang mempunyai fungsi tertentu. Bagian-bagian itu adalah :
1. Baris Judul
2. Kontrol Jendela
3. Baris Menu
4. Baris Rumus
5. Lembaran Kerja
6. Tab Lembaran Kerja
1. Baris Judul (Title Bar)
Baris judul (title bar) terletak dibagian kiri atas jendela Microsoft Excel. Baris judul (title bar) berfungsi untuk menampilkan nama file lembaran kerja yang sedang dibuka. Apabila lembaran kerja yang sedang dibuka belum pernah disimpan; maka secara default lembaran kerja tersebut diberi nama Book1, Book2, dan seterusnya.
2. Kontrol Jendela (Control Window)
Kontrol jendela terletak dibagian kanan atas jendela Microsoft Excel sejajar dengan baris judul. Kontrol jendela berfungsi untuk mengatur tampilan jendela Microsoft Excel. Tombol paling kiri berfungsi untuk me-minimize jendela Microsoft Excel. Tombol tengah berfungsi untuk mengecilkan atau memperbesar tampilan jendela Microsoft Excel. Tombol paling kanan berfungsi untuk menutup jendela Microsoft Excel.
3. Baris Menu (Menu Bar)
Baris menu (menu bar) memuat menu-menu yang terdapat di Microsoft Excel .
Masing-masing menu tersebut mempunyai perintah-perintah yang dikelompokan sesuai dengan fungsi perintah-perintah yang berhubungan. Perintah-perintah yang terdapat pada sebuah menu akan ditampilkan apabila menu tersebut di klik.
Microsoft Excel mempunyai 9 buah menu, yaitu sebagai berikut:
1). Menu File
Menu File memuat perintah-perintah yang berhubungan dengan pengaturan file-file lembaran kerja. Perintah yang terdapat di menu File antara lain: Open, New, Close, Print,Page Setup, Exit dan lain-lain.
2). Menu Edit
Menu Edit memuat perintah-perintah untuk melakukan pengeditan lembaran kerja. Perintah-perintah yang terdapat dalam menu Edit antara lain: Undo, Copy, Paste, Delete, Find, Replace, dan lain-lain.
3). Menu View
Menu View memuat perintah-perintah untuk mengatur apa saja yang ditampilkan di jendela Microsoft Excel dan mengatur bagaimana tampilan sebuah lembaran. Perintah-perintah yang terdapat dalam menu View antara lain Normal, Page break Preview, Task Pane, Toolbars, Formula bar, Status Bar, Header and Footer, Comments, CustomViews, Full Screen, Zoom.
4). Menu Insert
Menu Insert memuat perintah-perintah yang berhubungan dengan penyisipan. Perintah yang terdapat di menu Insert antara lain: Cells, Rows, Columns, Worksheet, Chart, Symbols,
5). Menu Format
Menu Format memuat perintah-perintah untuk melakukan pengaturan sel. Perintah-perintah yang terdapat dalam menu Format antara lain: Cells, Row, Column, Sheet, Autoformat, Style dan lain-lain.
6). Menu Tools
Menu Tools memuat perintah-perintah pendukung untuk pengaturan lembar kerja. Perintah-perintahnya antara lain: Speeling, Speech, Protection, Macro, dan lain-lain.
7). Menu Data
Menu Data memuat perintah-perintah yang berhubungan dengan pengaturan data. Perintah yang terdapat di menu Data antara lain: Sort, Filter, SubTotal, Table, TexttoColumn dan lain-lain.
8). Menu Window
Menu Window memuat perintah-perintah untuk melakukan pengaturan tampilan lembaran kerja. Perintah-perintah yang terdapat dalam menu Window antara lain: New Window, Arrange, Hide, Split, Freeze Panes, dan lain-lain.
9). Menu Help
Menu Help memuat bantuan yang umum diperlukan untuk menjelaskan fungsi dan contoh penggunaan perintah di Excel. Perintah-perintah yang terdapat dalam menu Help antara lain Microsoft Excel Helps, Show Office Assistant, Contact Us, Check for Update dan lain-lain.
4. Baris Rumus (Menu Formula) dan Fungsi (Function)
Rumus (formula) adalah suatu bentuk perhitungan yang dibuat oleh kita sendiri dengan tujuan tertentu, misalnya menjumlahkan, mengurangkan, dan mengalikan. Melalui rumus ini, kita dapat memasukan data dengan menggunakan operator hitung (operator aritmatik), diantaranya adalah :
* + (plus) : penjumlahan
* * (kali) : perkalian
* ^ (pangkat) : pemangkatan
* - (minus) : pengurangan
* / (bagi) : pembagian
E. Lembaran Kerja
Lembaran kerja Micrososft Excel berbentuk tabel yang terdiri dari kolom-kolom dan baris-baris. Setiap kolom mempunyai kepala kolom yang dimulai dari A,B,C, .Z, AA, AB, dan seterusnya sampai kolom IV. Jumlah kolom 256 diawali kolom A dan diakhiri kolom IV. Sebaliknya, baris mempunyai kepala baris yang dimulai dari 1, 2, 3, dan seterusnya sampai baris 65536.
Setiap kotak yang terdapat di lembaran kerja disebut dengan sel. Setiap sel mempunyai alamat yang merupakan kombinasi dari kolom dan baris dimana sel tersebut berada. Misalnya sel yang terdapat dikolom H baris ke 15, maka sel tersebut disebut dengan sel H15. Alamat sel tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam perhitungan, baik menggunakan rumus maupun fungsi-fungsi yang terdapat di Microsoft Excel.
F. Tab Lembaran Kerja
Tab lembaran kerja terdapat pada bagian bawah jendela Microsoft Excel dan sejajar dengan scroll bar horizontal. Tab lembaran kerja berfungsi untuk mengaktifkan sebuah lembaran kerja. Tab lembaran kerja yang aktif akan tampak lebih terang dari pada tab lembaran kerja yang lain. Lembaran kerja diaktifkan dengan cara mengeklik tab lembaran kerja yang bersangkutan.
05. Mengatur Jendela MS Excel
Mengatur Ukuran Lembaran Kerja
Kita dapat mengatur lembaran kerja agar ditampilkan lebih besar atau lebih kecil dengan menggunakan perintah Zoom. Bila kita memperbesar tampilan lembaran kerja, teks dan sel yang terdapat di lembaran kerja tersebut akan terlihat lebih besar. Namun, bagian lembaran kerja yang dapat ditampilkan di monitor akan akan lebih sedikit. Sebaliknya, apabila kita memperkecil tampilan lembaran kerja, teks yang terdapat di lembaran kerja akan terlihat lebih kecil, tetapi bagian lembaran kerja yang ditampilkan akan lebih banyak.
Langkah-langkah yang dapat diikuti untuk memperbesar atau memperkecil tampilan lembaran kerja adalah sebagai berikut:
1. Dari menu View, klik Zoom. Kotak dialog Zoom akan ditampilkan
2. Pilihlah perbesaran yang diinginkan
3. Klik tombol OK
Animasi : Mengatur perbesaran lembaran kerja menggunakan kotak dialog Zoom dan tombol Zoom
Menampilkan Toolbar
Secara default, Microsoft Excel hanya menampilkan toolbar standar dan formating. Bila kita ingin menampilkan tombol toolbar yang lain, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini :
1. Dari menu View, klik toolbars. Daftar toolbar akan ditampilkan. Tombol toolbar yang sudah ditampilkan akan mempunyai tanda cek (v) didepannya.
2. Carilah toolbar yang ingin ditampilkan
3. Klik tombol yang ingin ditampilkan. Tombol-tombol toolbar tersebut akan ditampilkan di toolbar.
Mengatur Jendela Microsoft Excel
Bila kita hanya membutuhkan lembaran kerja yang tidak lebar, kita dapat menghilangkan scroll bar horizontal di jendela Microsoft Excel dan menampilkannya kembali bila dibutuhkan. Untuk menampilkan atau menyembunyikan scroll bar horizontal, kita dapat lakukan dengan langkah-langkah berikut ini :
1. Dari menu Tools, klik Options. Kotak Dialog Options akan ditampilkan
2. Klik Tab View
3. Berilah kotak cek pada bagian jendela yang ingin ditampilkan, misalnya Horizontal scroll bar untuk menampilkan scroll bar horizontal atau hilangkan tanda cek untuk tidak menampilkannya.
4. Klik tombol OK
Microsoft Excel Versi 1.0 dapat dijalankan pada komputer IBM PC dengan Micro Processor 80486. Kemudian Microsoft Excel versi 2.0. Microsoft Excel 2000 yang untuk selanjutnya disingkat Excel 2000 merupakan program aplikasi spreadsheet (lembar kerja elektronik). Excel 2000 merupakan pengembangan dari Microsoft Excel versi sebelumnya dengan tujuan agar program aplikasi spreadsheet (lembar kerja elektronik) ini lebih mudah digunakan dan dapat dimanfaatkan semua fasilitas yang ada pada sistem jaringan baik internet maupun intranet.
Tahun 1990 Microsoft Corporation memperkenalkan Microsoft Excel versi 3.0 yang menampilkan window-nya yang tiga dimensi dan mendukung penggunaan memori. Kemudian pada tanggal 6 April 1992, Microsoft Corporation telah mengeluarkan Microsoft Excel 3.1.
Pada tanggal 24 Agustus 1995 Microsoft Corporation secara resmi mengeluarkan versi terbarunya dengan nama Microsoft Excel '95 dan diteruskan dengan versi Microsoft Excel '97 serta dalam tahap penyempurnaan akan dikeluarkan pula versi terbarunya yakni Microsoft Excel 2003.
A. Menjalankan Aplikasi MS Excel
Ada banyak cara untuk memulai atau membuka program Microsoft Excel 2003. Kita dapat memulai atau menjalankan program Aplikasi Microsoft Excel 2003 dengan menggunakan :
1. Taskbar
2. Desktop
1. Melalui Taskbar
1. Nyalakan komputer dengan menekan tombol Power + Monitor, tunggu sampai komputer menampilkan area kerja (desktop) Windows XP
2. Klik tombol Start yang ada di taksbar
3. Pilih menu Program
4. Pilih menu Microsoft Office
5. Pilih program Microsoft Excel
6. Tampil Spread Sheet (lembaran kerja) Microsoft Excel
2. Melalui Desktop
1. Double klik pada ikon Microsoft Excel
2. Tampil Spread Sheet (lembaran kerja) Microsoft Excel
B. Jendela MS Excel
Jendela Microsoft Excel terdiri dari bagian-bagian yang mempunyai fungsi tertentu. Bagian-bagian itu adalah :
1. Baris Judul
2. Kontrol Jendela
3. Baris Menu
4. Baris Rumus
5. Lembaran Kerja
6. Tab Lembaran Kerja
1. Baris Judul (Title Bar)
Baris judul (title bar) terletak dibagian kiri atas jendela Microsoft Excel. Baris judul (title bar) berfungsi untuk menampilkan nama file lembaran kerja yang sedang dibuka. Apabila lembaran kerja yang sedang dibuka belum pernah disimpan; maka secara default lembaran kerja tersebut diberi nama Book1, Book2, dan seterusnya.
2. Kontrol Jendela (Control Window)
Kontrol jendela terletak dibagian kanan atas jendela Microsoft Excel sejajar dengan baris judul. Kontrol jendela berfungsi untuk mengatur tampilan jendela Microsoft Excel. Tombol paling kiri berfungsi untuk me-minimize jendela Microsoft Excel. Tombol tengah berfungsi untuk mengecilkan atau memperbesar tampilan jendela Microsoft Excel. Tombol paling kanan berfungsi untuk menutup jendela Microsoft Excel.
3. Baris Menu (Menu Bar)
Baris menu (menu bar) memuat menu-menu yang terdapat di Microsoft Excel .
Masing-masing menu tersebut mempunyai perintah-perintah yang dikelompokan sesuai dengan fungsi perintah-perintah yang berhubungan. Perintah-perintah yang terdapat pada sebuah menu akan ditampilkan apabila menu tersebut di klik.
Microsoft Excel mempunyai 9 buah menu, yaitu sebagai berikut:
1). Menu File
Menu File memuat perintah-perintah yang berhubungan dengan pengaturan file-file lembaran kerja. Perintah yang terdapat di menu File antara lain: Open, New, Close, Print,Page Setup, Exit dan lain-lain.
2). Menu Edit
Menu Edit memuat perintah-perintah untuk melakukan pengeditan lembaran kerja. Perintah-perintah yang terdapat dalam menu Edit antara lain: Undo, Copy, Paste, Delete, Find, Replace, dan lain-lain.
3). Menu View
Menu View memuat perintah-perintah untuk mengatur apa saja yang ditampilkan di jendela Microsoft Excel dan mengatur bagaimana tampilan sebuah lembaran. Perintah-perintah yang terdapat dalam menu View antara lain Normal, Page break Preview, Task Pane, Toolbars, Formula bar, Status Bar, Header and Footer, Comments, CustomViews, Full Screen, Zoom.
4). Menu Insert
Menu Insert memuat perintah-perintah yang berhubungan dengan penyisipan. Perintah yang terdapat di menu Insert antara lain: Cells, Rows, Columns, Worksheet, Chart, Symbols,
5). Menu Format
Menu Format memuat perintah-perintah untuk melakukan pengaturan sel. Perintah-perintah yang terdapat dalam menu Format antara lain: Cells, Row, Column, Sheet, Autoformat, Style dan lain-lain.
6). Menu Tools
Menu Tools memuat perintah-perintah pendukung untuk pengaturan lembar kerja. Perintah-perintahnya antara lain: Speeling, Speech, Protection, Macro, dan lain-lain.
7). Menu Data
Menu Data memuat perintah-perintah yang berhubungan dengan pengaturan data. Perintah yang terdapat di menu Data antara lain: Sort, Filter, SubTotal, Table, TexttoColumn dan lain-lain.
8). Menu Window
Menu Window memuat perintah-perintah untuk melakukan pengaturan tampilan lembaran kerja. Perintah-perintah yang terdapat dalam menu Window antara lain: New Window, Arrange, Hide, Split, Freeze Panes, dan lain-lain.
9). Menu Help
Menu Help memuat bantuan yang umum diperlukan untuk menjelaskan fungsi dan contoh penggunaan perintah di Excel. Perintah-perintah yang terdapat dalam menu Help antara lain Microsoft Excel Helps, Show Office Assistant, Contact Us, Check for Update dan lain-lain.
4. Baris Rumus (Menu Formula) dan Fungsi (Function)
Rumus (formula) adalah suatu bentuk perhitungan yang dibuat oleh kita sendiri dengan tujuan tertentu, misalnya menjumlahkan, mengurangkan, dan mengalikan. Melalui rumus ini, kita dapat memasukan data dengan menggunakan operator hitung (operator aritmatik), diantaranya adalah :
* + (plus) : penjumlahan
* * (kali) : perkalian
* ^ (pangkat) : pemangkatan
* - (minus) : pengurangan
* / (bagi) : pembagian
E. Lembaran Kerja
Lembaran kerja Micrososft Excel berbentuk tabel yang terdiri dari kolom-kolom dan baris-baris. Setiap kolom mempunyai kepala kolom yang dimulai dari A,B,C, .Z, AA, AB, dan seterusnya sampai kolom IV. Jumlah kolom 256 diawali kolom A dan diakhiri kolom IV. Sebaliknya, baris mempunyai kepala baris yang dimulai dari 1, 2, 3, dan seterusnya sampai baris 65536.
Setiap kotak yang terdapat di lembaran kerja disebut dengan sel. Setiap sel mempunyai alamat yang merupakan kombinasi dari kolom dan baris dimana sel tersebut berada. Misalnya sel yang terdapat dikolom H baris ke 15, maka sel tersebut disebut dengan sel H15. Alamat sel tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam perhitungan, baik menggunakan rumus maupun fungsi-fungsi yang terdapat di Microsoft Excel.
F. Tab Lembaran Kerja
Tab lembaran kerja terdapat pada bagian bawah jendela Microsoft Excel dan sejajar dengan scroll bar horizontal. Tab lembaran kerja berfungsi untuk mengaktifkan sebuah lembaran kerja. Tab lembaran kerja yang aktif akan tampak lebih terang dari pada tab lembaran kerja yang lain. Lembaran kerja diaktifkan dengan cara mengeklik tab lembaran kerja yang bersangkutan.
05. Mengatur Jendela MS Excel
Mengatur Ukuran Lembaran Kerja
Kita dapat mengatur lembaran kerja agar ditampilkan lebih besar atau lebih kecil dengan menggunakan perintah Zoom. Bila kita memperbesar tampilan lembaran kerja, teks dan sel yang terdapat di lembaran kerja tersebut akan terlihat lebih besar. Namun, bagian lembaran kerja yang dapat ditampilkan di monitor akan akan lebih sedikit. Sebaliknya, apabila kita memperkecil tampilan lembaran kerja, teks yang terdapat di lembaran kerja akan terlihat lebih kecil, tetapi bagian lembaran kerja yang ditampilkan akan lebih banyak.
Langkah-langkah yang dapat diikuti untuk memperbesar atau memperkecil tampilan lembaran kerja adalah sebagai berikut:
1. Dari menu View, klik Zoom. Kotak dialog Zoom akan ditampilkan
2. Pilihlah perbesaran yang diinginkan
3. Klik tombol OK
Animasi : Mengatur perbesaran lembaran kerja menggunakan kotak dialog Zoom dan tombol Zoom
Menampilkan Toolbar
Secara default, Microsoft Excel hanya menampilkan toolbar standar dan formating. Bila kita ingin menampilkan tombol toolbar yang lain, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini :
1. Dari menu View, klik toolbars. Daftar toolbar akan ditampilkan. Tombol toolbar yang sudah ditampilkan akan mempunyai tanda cek (v) didepannya.
2. Carilah toolbar yang ingin ditampilkan
3. Klik tombol yang ingin ditampilkan. Tombol-tombol toolbar tersebut akan ditampilkan di toolbar.
Mengatur Jendela Microsoft Excel
Bila kita hanya membutuhkan lembaran kerja yang tidak lebar, kita dapat menghilangkan scroll bar horizontal di jendela Microsoft Excel dan menampilkannya kembali bila dibutuhkan. Untuk menampilkan atau menyembunyikan scroll bar horizontal, kita dapat lakukan dengan langkah-langkah berikut ini :
1. Dari menu Tools, klik Options. Kotak Dialog Options akan ditampilkan
2. Klik Tab View
3. Berilah kotak cek pada bagian jendela yang ingin ditampilkan, misalnya Horizontal scroll bar untuk menampilkan scroll bar horizontal atau hilangkan tanda cek untuk tidak menampilkannya.
4. Klik tombol OK
Present Perfect Tense
PRESENT PERFECT TENSE
Kalimat dalam bentuk present perfect tense digunakan untuk menyatakan suatu kejadian atau kegiatan yang dilakukan pada waktu yang telah lalu (hampir sama dengan simple past tense, tetapi ada perbedaan yang sangat prinsipil, untuk itu harap diperhatikan perbedaanya yang akan dijelaskan kemudian).
A. Present Perfect Tense (Positive)
Adapun bentuk pola present perfect tense yang positive adalah sebagai berikut :
Subject + have+ V3 + O + AOP/AOT
Subject + has +V3 + O + AOP/AOT
B. Present Perfect Tense (Negative)
Adapun bentuk pola present perfect tense yang negative adalah sebagai berikut :
Subject + have not + V3 + O + AOP/AOT
Subject + has not + V3 + O + AOP/AOT
C. Present Perfect Tense (Interrogative)
Adapun bentuk pola present perfect tense yang interrogative adalah sebagai berikut:
Have + Subject + V3 + O + AOP/AOT?
Has + Subject + V3 + O + AOP/AOT?
D. Penggunaan Kalimat Present Perfect Tense
Kalimat dalam bentuk Present Perfect Tense, digunakan untuk :
1. Menyatakan suatu kejadian atau perbuatan yang telah selesai dilakukan pada waktu yang lalu tanpa ketetapan waktu yang pasti (entah kapan) tetapi terasa ada hasilnya, biasanya menggunakan keterangan already, just, atau yet.
Contoh :
I have already seen that film. (Saya sudah menonton film itu).
Kalimat ini berarti bahwa saya sudah menonton film itu di waktu yang lalu, entah kapan, dan ada hasilnya, yaitu saya dapat menceritakan isi film itu.
I have had my lunch. (Saya sudah makan siang).
He has typed the letter. (Dia sudah mengetik surat).
2. Menyatakan suatu kejadian atau perbuatan yang terjadi di waktu lampau dan masih berlangsung sampai saat berbicara.
Contoh :
I have lived in Bandung since 1990. (Saya telah tinggal di Bandung sejak 1990).
Kalimat ini berarti bahwa saya sudah tinggal di Bandung sejak tahun 1990 dan sampai saat saya berbicara, saya masih tinggal di Bandung.
I have worked there for a long time. (Saya sudah bekerja di kantor itu sejak lama).
We have ever visited your house. (Kami sudah pernah berkunjung ke rumahmu).
Perbedaan yang sangat prinsipil antara Simple Present Perfect dengan Simple Past Tense yang perlu diketahui adalah :
Dalam Present Perfect Tense, lebih ditekankan pada “kejadian atau perbuatan” yang dilakukan, sedangkan dalam Simple Past Tense, lebih ditekankan pada “waktu” kejadian di masa yang lampau.
Perhatikan dengan cermat dan bandingkan kalimat di bawah ini:
I have seen that film.(Penekanan pada perbuatan : have seen).
I saw that film yesterday.( Penekanan pada waktu : yesterday).
Jadi, apabila kita ingin menyatakan suatu kejadian atau perbuatan di masa lampau tanpa menyebutkan keterangan waktunya, sebaiknya gunakanlah bentuk Present Perfect Tense.
Present Perfect Tense dalam Bentuk Kalimat Nominal
Dalam kalimat nominal, Present Perfect Tense dibentuk dengan menggunakan “been” sebagai to be, yang diikuti oleh kata benda, kata sifat atau keterangan. Perhatikan dan bandingkan dengan penggunaan “be” pada Future Tense.
Contoh :
I have been bussy for two weeks. (Saya telah sibuk selama dua minggu).
We have been in Jakarta since 1989. (Kami sudah berada di Jakarta sejak tahun 1989).
Kalimat menyangkal (negative) dibuat dengan cara menambahkan kata “NOT” setelah “have/has”, sedangkan kalimat tanya (interrogative) disusun dengan menempatkan “have/has” pada awal kalimat.
Contoh :
I have not been bussy for two weeks.
We have not been in Jakarta since 1989. Negative
Have you been bussy for two weeks?
Have we been in Jakarta since 1989? Interrogative
Catatan : Have not dapat disingkat menjadi haven’t, sedangkan has not dapat disingkat menjadi hasn’t.
Keterangan :
Keterangan waktu yang umumnya digunakan dalam Present Perfect Tense adalah sebagai berikut:
Already : Sudah/sudah selesai
For : Selamanya
Since : Sejak
Just now : Baru saja
Lately : Akhir-akhir ini
Never : Tidak pernah
Nowadays : Sekarang ini
Recently : Baru-baru ini
Yet : Masih
Many times : Seringkali
Repeatedly : Berulangkali
Example :
1. [+] I have eaten.
[-] I haven’t eaten.
[?] Have you eaten?
2. [+] We have sung Indonesia Raya together.
[-] We haven’t sung Indonesia Raya together.
[?] Have we sung Indonesia Raya together?
3. [+] We have killed the bear in the forest.
[-] We haven’t killed the bear in the forest.
[?] Have we killed the bear in the forest?
4. [+] She has seduced me twice.
[-] She hasn’t seduced me twice.
[?] Has she seduced me twice?
5. [+] He has just spoken to them.
[-] He hasn’t just spoken to them.
[?] Has he just spoken to them?
6. [+] I have already seen the film.
[-] I haven’t already seen the film.
[?] Have you already seen the film?
7. [+] Andri has been bussy since yesterday.
[-] Andri hasn’t been bussy since yesterday.
[?] Has Andri been bussy since yesterday?
8. [+] He has been a teacher for five years.
[-] He hasn’t been a teacher for five years.
[?] Has he been a teacher for five years?
9. [+] You have visited Taman Impian Jaya Ancol.
[-] You haven’t visited Taman Impian Jaya Ancol.
[?] Have you visited Taman Impian Jaya Ancol?
10. [+] Santi has finished home work.
[-] Santi hasn’t finished home work.
[?] Has Santi finished home work?
11. [+] They have taken a ball.
[-] They haven’t taken a ball.
[?] Have they taken a ball?
12. [+] She has sung the pop song.
[-] She hasn’t sung the pop song.
[?] Has she sung the pop song?
13. [+] Ali has spoken to them.
[-] Ali hasn’t spoken to them.
[?] Has Ali spoken to them?
14. [+] Mr. Aam has loved Mrs. Yuli.
[-] Mr. Aam hasn’t loved Mrs. Yuli.
[?] Has Mr. Aam loved Mrs. Yuli?
15. [+] Teacher has taught in class.
[-] Teacher hasn’t taught in class.
[?] Has teacher taught in class?
16. [+] I have written a letter.
[-] I haven’t written a letter.
[?] Have you written a letter?
17. [+] They have moved into a new apartement.
[-] They haven’t moved into a new apartement.
[?] Have they moved into a new apartement?
18. [+] Dude has lived in London since last year.
[-] Dude hasn’t lived in London since last year.
[?] Has Dude lived in London since last year?
19. [+] She has just opened her book.
[-] She hasn’t just opened her book.
[?] Has she just opened her book?
20. [+] I have never seen snow.
[-] I haven’t never seen snow.
[?] Have you never seen snow?
21. [+] Susan has moved into a new something.
[-] Susan hasn’t moved into a new something.
[?] Has Susan moved into a new something?
22. [+] We have ever visited Mexico.
[-] We haven’t ever visited Mexico.
[?] Have we ever visited Mexico?
23. [+] The teacher has taught us twice.
[-] The teacher hasn’t taught us twice.
[?] Has the teacher taught us twice?
24. [+] He has sent the letter yet.
[-] He hasn’t sent the letter yet.
[?] Has he sent the letter yet?
25. [+] She has eaten when Rina come in.
[-] She hasn’t eaten when Rina come in.
[?] Has she eaten when Rina come in?
26. [+] You have kept the documents yet.
[-] You haven’t kept the documents yet.
[?] Have you kept the documents yet?
27. [+] Heri has gone to school recently.
[-] Heri hasn’t gone to school recently.
[?] Has Heri gone to school recently?
28. [+] Rama and Sinta have invited us.
[-] Rama and Sinta haven’t invited us.
[?] Have Rama and Sinta invited us?
29. [+] They have gone to Bandung.
[-] They haven’t gone to Bandung.
[?] Have they gone to Bandung?
30. [+] She has had breakfast already.
[-] She hasn’t had breakfast already.
[?] Has she had breakfast already?
Kalimat dalam bentuk present perfect tense digunakan untuk menyatakan suatu kejadian atau kegiatan yang dilakukan pada waktu yang telah lalu (hampir sama dengan simple past tense, tetapi ada perbedaan yang sangat prinsipil, untuk itu harap diperhatikan perbedaanya yang akan dijelaskan kemudian).
A. Present Perfect Tense (Positive)
Adapun bentuk pola present perfect tense yang positive adalah sebagai berikut :
Subject + have+ V3 + O + AOP/AOT
Subject + has +V3 + O + AOP/AOT
B. Present Perfect Tense (Negative)
Adapun bentuk pola present perfect tense yang negative adalah sebagai berikut :
Subject + have not + V3 + O + AOP/AOT
Subject + has not + V3 + O + AOP/AOT
C. Present Perfect Tense (Interrogative)
Adapun bentuk pola present perfect tense yang interrogative adalah sebagai berikut:
Have + Subject + V3 + O + AOP/AOT?
Has + Subject + V3 + O + AOP/AOT?
D. Penggunaan Kalimat Present Perfect Tense
Kalimat dalam bentuk Present Perfect Tense, digunakan untuk :
1. Menyatakan suatu kejadian atau perbuatan yang telah selesai dilakukan pada waktu yang lalu tanpa ketetapan waktu yang pasti (entah kapan) tetapi terasa ada hasilnya, biasanya menggunakan keterangan already, just, atau yet.
Contoh :
I have already seen that film. (Saya sudah menonton film itu).
Kalimat ini berarti bahwa saya sudah menonton film itu di waktu yang lalu, entah kapan, dan ada hasilnya, yaitu saya dapat menceritakan isi film itu.
I have had my lunch. (Saya sudah makan siang).
He has typed the letter. (Dia sudah mengetik surat).
2. Menyatakan suatu kejadian atau perbuatan yang terjadi di waktu lampau dan masih berlangsung sampai saat berbicara.
Contoh :
I have lived in Bandung since 1990. (Saya telah tinggal di Bandung sejak 1990).
Kalimat ini berarti bahwa saya sudah tinggal di Bandung sejak tahun 1990 dan sampai saat saya berbicara, saya masih tinggal di Bandung.
I have worked there for a long time. (Saya sudah bekerja di kantor itu sejak lama).
We have ever visited your house. (Kami sudah pernah berkunjung ke rumahmu).
Perbedaan yang sangat prinsipil antara Simple Present Perfect dengan Simple Past Tense yang perlu diketahui adalah :
Dalam Present Perfect Tense, lebih ditekankan pada “kejadian atau perbuatan” yang dilakukan, sedangkan dalam Simple Past Tense, lebih ditekankan pada “waktu” kejadian di masa yang lampau.
Perhatikan dengan cermat dan bandingkan kalimat di bawah ini:
I have seen that film.(Penekanan pada perbuatan : have seen).
I saw that film yesterday.( Penekanan pada waktu : yesterday).
Jadi, apabila kita ingin menyatakan suatu kejadian atau perbuatan di masa lampau tanpa menyebutkan keterangan waktunya, sebaiknya gunakanlah bentuk Present Perfect Tense.
Present Perfect Tense dalam Bentuk Kalimat Nominal
Dalam kalimat nominal, Present Perfect Tense dibentuk dengan menggunakan “been” sebagai to be, yang diikuti oleh kata benda, kata sifat atau keterangan. Perhatikan dan bandingkan dengan penggunaan “be” pada Future Tense.
Contoh :
I have been bussy for two weeks. (Saya telah sibuk selama dua minggu).
We have been in Jakarta since 1989. (Kami sudah berada di Jakarta sejak tahun 1989).
Kalimat menyangkal (negative) dibuat dengan cara menambahkan kata “NOT” setelah “have/has”, sedangkan kalimat tanya (interrogative) disusun dengan menempatkan “have/has” pada awal kalimat.
Contoh :
I have not been bussy for two weeks.
We have not been in Jakarta since 1989. Negative
Have you been bussy for two weeks?
Have we been in Jakarta since 1989? Interrogative
Catatan : Have not dapat disingkat menjadi haven’t, sedangkan has not dapat disingkat menjadi hasn’t.
Keterangan :
Keterangan waktu yang umumnya digunakan dalam Present Perfect Tense adalah sebagai berikut:
Already : Sudah/sudah selesai
For : Selamanya
Since : Sejak
Just now : Baru saja
Lately : Akhir-akhir ini
Never : Tidak pernah
Nowadays : Sekarang ini
Recently : Baru-baru ini
Yet : Masih
Many times : Seringkali
Repeatedly : Berulangkali
Example :
1. [+] I have eaten.
[-] I haven’t eaten.
[?] Have you eaten?
2. [+] We have sung Indonesia Raya together.
[-] We haven’t sung Indonesia Raya together.
[?] Have we sung Indonesia Raya together?
3. [+] We have killed the bear in the forest.
[-] We haven’t killed the bear in the forest.
[?] Have we killed the bear in the forest?
4. [+] She has seduced me twice.
[-] She hasn’t seduced me twice.
[?] Has she seduced me twice?
5. [+] He has just spoken to them.
[-] He hasn’t just spoken to them.
[?] Has he just spoken to them?
6. [+] I have already seen the film.
[-] I haven’t already seen the film.
[?] Have you already seen the film?
7. [+] Andri has been bussy since yesterday.
[-] Andri hasn’t been bussy since yesterday.
[?] Has Andri been bussy since yesterday?
8. [+] He has been a teacher for five years.
[-] He hasn’t been a teacher for five years.
[?] Has he been a teacher for five years?
9. [+] You have visited Taman Impian Jaya Ancol.
[-] You haven’t visited Taman Impian Jaya Ancol.
[?] Have you visited Taman Impian Jaya Ancol?
10. [+] Santi has finished home work.
[-] Santi hasn’t finished home work.
[?] Has Santi finished home work?
11. [+] They have taken a ball.
[-] They haven’t taken a ball.
[?] Have they taken a ball?
12. [+] She has sung the pop song.
[-] She hasn’t sung the pop song.
[?] Has she sung the pop song?
13. [+] Ali has spoken to them.
[-] Ali hasn’t spoken to them.
[?] Has Ali spoken to them?
14. [+] Mr. Aam has loved Mrs. Yuli.
[-] Mr. Aam hasn’t loved Mrs. Yuli.
[?] Has Mr. Aam loved Mrs. Yuli?
15. [+] Teacher has taught in class.
[-] Teacher hasn’t taught in class.
[?] Has teacher taught in class?
16. [+] I have written a letter.
[-] I haven’t written a letter.
[?] Have you written a letter?
17. [+] They have moved into a new apartement.
[-] They haven’t moved into a new apartement.
[?] Have they moved into a new apartement?
18. [+] Dude has lived in London since last year.
[-] Dude hasn’t lived in London since last year.
[?] Has Dude lived in London since last year?
19. [+] She has just opened her book.
[-] She hasn’t just opened her book.
[?] Has she just opened her book?
20. [+] I have never seen snow.
[-] I haven’t never seen snow.
[?] Have you never seen snow?
21. [+] Susan has moved into a new something.
[-] Susan hasn’t moved into a new something.
[?] Has Susan moved into a new something?
22. [+] We have ever visited Mexico.
[-] We haven’t ever visited Mexico.
[?] Have we ever visited Mexico?
23. [+] The teacher has taught us twice.
[-] The teacher hasn’t taught us twice.
[?] Has the teacher taught us twice?
24. [+] He has sent the letter yet.
[-] He hasn’t sent the letter yet.
[?] Has he sent the letter yet?
25. [+] She has eaten when Rina come in.
[-] She hasn’t eaten when Rina come in.
[?] Has she eaten when Rina come in?
26. [+] You have kept the documents yet.
[-] You haven’t kept the documents yet.
[?] Have you kept the documents yet?
27. [+] Heri has gone to school recently.
[-] Heri hasn’t gone to school recently.
[?] Has Heri gone to school recently?
28. [+] Rama and Sinta have invited us.
[-] Rama and Sinta haven’t invited us.
[?] Have Rama and Sinta invited us?
29. [+] They have gone to Bandung.
[-] They haven’t gone to Bandung.
[?] Have they gone to Bandung?
30. [+] She has had breakfast already.
[-] She hasn’t had breakfast already.
[?] Has she had breakfast already?
Langganan:
Postingan (Atom)